Masalah Banten Mulai Muncul, Atut Sulit Ditemui

Reporter

Jumat, 3 Januari 2014 15:49 WIB

Atut Chosiyah. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Serang - Pemerintah Provinsi Banten kesulitan menemui Atut Chosiyah di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Jumat, 3 Januari 2014. Akibatnya, sejumlah kegiatan di Provinsi Banten telantar. Di antaranya, penandatanganan draf pelimpahan wewenang Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kepada wakilnya, Rano Karno, dan SK pengesahan APBD kabupaten/kota yang sudah disahkan di DPRD kabupatan/kota di Banten.

Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Muhadi, mengaku pihaknya sudah mengajukan izin kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar bisa menemui Atut di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, namun hingga saat ini KPK belum memberikan izin.

Menurut Muhadi, pertemuan dengan Gubernur amat diperlukan untuk meminta persetujuan pengesahan APBD kabupaten/kota yang sudah diparipurnakan dan penunjukan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang ditinggalkan Erik Syehabudin.

“Hingga saat ini kami Pemerintah Provinsi Banten belum mendapat izin untuk bertemu dengan Ibu Gubernur, padahal ini penting karena hingga saat ini banyak hal yang harus segera ditanda tangan oleh beliau, tanda tangan pengesahan dari Gubernur tidak bisa diwakilkan,” kata Muhadi kepada Tempo, Jumat, 3 Januari 2014.

Kepala Biro Hukum Pemprov Banten Samsir mengatakan, sejak Gubernur Banten ditahan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Pemerintah Provinsi Banten sudah dua kali mengajukan permohonan izin untuk betemu Atut Chosiyah kepada pimpinan KPK. Namun hingga saat ini pimpinan KPK belum memberikan izin untuk bertemu Atut.

WASI'UL ULUM

Berita Terpopuler:
Artidjo: Saya Ingin Hukum Mati Koruptor, tapi....
Album Baru, Beyonce Rekam 80 Lagu
Titip Doa Berbayar, Ahmad Gozali Akui Salah
Bekas Kombatan Timtim Sumbang PAN Rp 500 Juta
US$ 45 Juta Disiapkan untuk Simulator Sukhoi

Berita terkait

Atut Chosiyah Akan Menjalani Sidang Vonis Kasus Alkes Hari Ini  

20 Juli 2017

Atut Chosiyah Akan Menjalani Sidang Vonis Kasus Alkes Hari Ini  

Sebelumnya, jaksa menuntut hakim agar menghukum Atut Chosiyah selama 8 tahun penjara dan denda Rp 250 juta.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Kasus Alkes Banten, Atut Chosiyah Menangis Minta Maaf

6 Juli 2017

Baca Pleidoi Kasus Alkes Banten, Atut Chosiyah Menangis Minta Maaf

Mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah, menangis tersedu-sedu ketika membacakan nota pleidoi di sidang korupsi pengadaan alat kesehatan Banten.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes Banten, Rano Karno Disebut Terima Rp 700 Juta  

16 Juni 2017

Korupsi Alkes Banten, Rano Karno Disebut Terima Rp 700 Juta  

Rano Karno, sewaktu menjabat Wakil Gubernur Banten, disebut memperoleh duit Rp 700 juta.

Baca Selengkapnya

Atut Chosiyah Dituntut 8 Tahun Penjara dalam Korupsi Alkes

16 Juni 2017

Atut Chosiyah Dituntut 8 Tahun Penjara dalam Korupsi Alkes

Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dituntut 8 tahun penjara dalam kasus korupsi alat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sidang Atut, Ustaz Haryono Mengaku 9 Kali Pimpin Istigasah

10 Mei 2017

Sidang Atut, Ustaz Haryono Mengaku 9 Kali Pimpin Istigasah

Ustaz Haryono mengaku sembilan kali mempimpin istigasah untuk mendoakan Atut Chosiyah.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Alkes, Adik Atut: Rano Karno Terima Rp 11 Miliar

12 April 2017

Sidang Korupsi Alkes, Adik Atut: Rano Karno Terima Rp 11 Miliar

Dalam sidang kasus korupsi alat kesehatan Provinsi Banten dengan terdakwa Atut Chosiyah, Wawan menyebut Rano Karno terima duit Rp 11 miliar.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Legowo, Banten Kembali Dipimpin Dinasti Atut  

5 April 2017

Rano Karno Legowo, Banten Kembali Dipimpin Dinasti Atut  

Mahkamah Konstitusi menolak gugatan pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief. Rano Karno mengatakan legowo. Banten kini dipimpin kembali dinasti Atut.

Baca Selengkapnya

Kolusi Merapuhkan Birokrasi

24 Maret 2017

Kolusi Merapuhkan Birokrasi

Sidang kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten yang menyeret mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah, sebagai terdakwa menegaskan adanya praktek politisasi birokrasi yang amat serius. Dalam sidang terungkap berbagai kesaksian bagaimana Atut dan keluarganya mampu mengatur birokrasi agar loyal dan tunduk kepada perintah mereka.

Baca Selengkapnya

Persidangan Atut, Saksi Kompak Mengaku Terima Duit Pelicin

22 Maret 2017

Persidangan Atut, Saksi Kompak Mengaku Terima Duit Pelicin

Sidang Atut, para saksi kompak mengaku menerima duit pelicin untuk mengatur proses lelang tender.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes Atut, Ketua Pengadaan Mengaku Diancam Kepala Dinas

22 Maret 2017

Korupsi Alkes Atut, Ketua Pengadaan Mengaku Diancam Kepala Dinas

Ketua panitia pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Rujukan Pemerintah Provinsi Banten 2012 mengaku diancam mantan Kepala Dinas Kesehatan.

Baca Selengkapnya