Soal Terorisme, Pemahaman Radikal seperti Jamur  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 2 Januari 2014 08:03 WIB

Petugas memasukan jenazah teroris ke mobil di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, (1/1). Densus 88 berhasil menewaskan enam teroris dalam penggrebekan yang dilakukan semalam. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Inspektur Jendral Suhardi Alius mengatakan pemahaman radikal yang melekat kepada kelompok teroris masih tersebar di mana-mana. Kepolisian, ujar dia, terus bekerja keras mengembangkan pelacakan dan pengintaian keberadaan para teroris. “Pemahaman radikal di Indonesia seperti jamur, banyak tumbuh di mana-mana,” kata Suhardi saat dihubungi, Kamis, 2 Januari 2014.

Ia menuturkan, pengungkapan kasus teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, pada malam tahun baru merupakan hasil kerja keras aparat sudah bergerak sejak awal Desember lalu yang dimulai dengan penangkapan di Poso, Lamongan, dan kota lainnya. Hasilnya, polisi bisa melacak Anton alias Septi, yang merupakan Daftar Pencarian Orang kasus Bom Beji Depok pada 8 Agustus 2009 silam. Dia ditangkap dua hari lalu di Banyumas, Jawa Tengah. “Dari Anton itu terbuka semua.”

Berdasarkan hasil penggerebekan terungkap bahwa terduga teroris di Ciputat adalah pimpinan Dayat Kacamata, ujar Suhardi. Itu juga membuktikan bahwa jaringan teroris dari Abu Omar tidak mau menyerah. “Ditemukan sembilan bom di lokasi penggerebekan, bahan mereka lengkap,” ujar mantan Kapolda jawa Barat itu.

Menurut dia, kelompok jaringan Abu Omar saat ini tersebar dalam kelompok kecil-kecil. “Potensi masih ada, tapi banyak yang masih dikenal,” kata dia. (Baca: Teroris Ciputat Gabungan Tiga Kelompok)

Pada 31 Desember malam, polisi dan kelompok Dayat terlibat baku tembak. Pengepungan dilakukan sekitar 10 jam sebelum merangsek ke dalam bangunan. Enam orang tewas dalam baku tembak tersebut.

Polisi menduga, Dayat dan kawan-kawan adalah kelompok teroris yang bertanggung jawab atas serangkaian aksi teror di Jakarta. Seperti penembakan polisi di Tangerang Selatan, perampokan bank di Panongan, dan peledakan Vihara di Kebon Jeruk.

LINDA TRIANITA

Berita lain:
Ahok Goyang Jakarta dengan Lagu Terajana

Begini Kronologi Penggerebekan Teroris Ciputat

Teroris Ciputat dan Cerita Sebelum Penggerebekan

Enam Teroris Ciputat Akhirnya Tewas

Jakarta Zaman Baheula, Pawang Hujan Dikerangkeng

Sutarman Tak Berkomentar Soal Teroris Ciputat

Kapolri Tiba di Lokasi Penggerebekan Teroris

Tahun Baru, Jokowi-Ahok Pakai Seragam Kotak-kotak

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

13 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

14 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya