TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Aparat keamanan dan relawan di Banda Aceh panik. Pasalnya, mayat-mayat korban gempa dan badai tsumani sudah kian membusuk, dan bahkan sebagian di antaranya sudah meledak pada bagian perut. Lantas mengeluarkan cairan yang bearoma sangat tidak sedap.Berdasarkan pengamatan Tempo, aparat dan relawan terlihat panik saat menguburkan mayat. Pasukan marinir asal Sumatera Utara dan tim relawan Laskar Merah Putih dari Aceh Timur, Jumat (31/12) pagi menggali dasar Sungai Krueng Raya yang sebagian telah surut dan mengering.Mereka membuat lubang kubur dengan Deco sepanjang 20 meter, lebar 2 meter, dan dalam 2 meter. Sekitar pukul 13.00 WIB, 6 mayat dalam kantong dimasukkan memakai alat berat itu. Cairan mayat yang dicoba dihindari, terlihat tetap mengguyur tubuh para relawan.Mayat-mayat itu dikuburkan dalam posisi tidak beraturan. "Kami berusaha menguburkan minimal seratus mayat," kata Sersan Kepala Juhandi, anggota marinir Angkatan Laut Sumatera Utara.Juhandi mengaku sempat khawatir cairan mayat yang menempel di tangan relawan dan aparat menimbulkan penyakit. "Kami yakin Allah akan melindungi hambanya," kata Junaidi pasrah.Ketika ditanya, bagaimana bila dalam satu dua hari ini air membanjiri jalan raya sehingga mayat-mayat akan keluar dan mengambang, Juhandi berharap itu tidak terjadi. "Sekarang adalah sekarang. Besok adalah besok. Yang penting hari ini dikubur. Asal ada tempat penguburan". Ali Anwar-Tempo News Room