Tiga Puluhan Vihara Jadi Target Pengeboman  

Reporter

Rabu, 1 Januari 2014 14:38 WIB

Rumah kontrakan terduga teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, yang digerebek Densus 88 semalam (1/1). Enam orang terduga teroris tewas dalam penggerebekan tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepolisian menuding kelompok Abu Roban, terduga teroris di Tangerang Selatan, menargetkan vihara se-Jakarta. Kepala Biro Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, rencana pengeboman vihara itu terlihat dari catatan yang ditemukan dalam penggerebekan di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.

"Ada sekitar 20-30, bahkan lebih, vihara di seluruh Jakarta," kata Boy di Tangerang Selatan, Rabu, 1 Januari 2013.

Boy menunjukkan foto-foto dokumen daftar vihara incaran kelompok Abu Roban dari ponsel pintarnya. Dari puluhan daftar itu, ada Vihara Ekayana, Jakarta Barat, yang sempat dibom beberapa waktu lalu.

Menurut Boy, polisi memastikan otak pengeboman Vihara Ekayana beberapa waktu lalu adalah Daeng alias Dayat, terduga teroris yang tewas ditembak pasukan gabungan Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Kepolisian Metro Jaya di Kampung Sawah. Dayat dan lima rekannya yang tewas dalam penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Sawah, kata Boy, juga merupakan dalang pengeboman Kedutaan Besar Myanmar.

Polisi, kata Boy, belum bisa menjelaskan peran masing-masing dari enam terduga teroris yang tewas di tempat tersebut. Peran Anton alias Septi, anggota kelompok Abu Roban yang ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah, kemarin lusa, juga belum terang. "Yang jelas, mereka berkolaborasi. Belum ada keterangan peran-peran khusus," kata Boy.

Dalam penggerebekan sejak kemarin malam, enam terduga teroris tewas di tempat. Satu orang ditangkap, namun diindikasikan bukan bagian kelompok Abu Roban. Polisi menyatakan bahwa markas kelompok itu diketahui berdasarkan keterangan Anton. Semua jenazah kini berada di RS Polri, Jakarta Timur.

KHAIRUL ANAM


Terpopuler
Kocak, Gaya Obrolan 'Gak Nyambung' SBY
Kebangetan, Pejabat Bisa Disogok Dolar Langka
Jelang Tahun Baru, Atut Sulit Tidur di Penjara
Diungkit soal Aburizal, Idrus Marham Pasang Badan

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

5 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

6 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

18 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya