Libur Tahun Baru di Yogya, Kebutuhan Uang Tunai Meningkat

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 31 Desember 2013 17:07 WIB

Seorang wisatawan domestik berfoto di jalan Malioboro, Yogyakarta, (28/12). TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peredaran uang di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat tajam sepanjang musim libur Natal dan Tahun Baru. Bank Indonesia mencatat telah menyalurkan uang sebesar Rp 833 milyar pada bank di Yogyakarta sejak 16-30 Desember 2013. “Padahal proyeksi bank-bank itu (semula) Rp 612 milyar,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Arief Budi Santoso, Selasa 31 Desember 2013.

Arief menjelaskan, uang itu disalurkan ke bank untuk memenuhi kebutuhan uang di masyarakat lewat penarikan di kantor bank dan mesin ATM. Peningkatan itu, salah satu alasannya, disebabkan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogya sepanjang musim libur ini. “Mereka kan butuh menarik uang untuk belanja di Yogya,” katanya.

Menurut Arief, transaksi keuangan di Yogyakarta memperlihatkan perkembangan yang positif. Banyak orang luar daerah berupa wisatawan yang membelanjakan uangnya, tempat usaha di Yogyakarta pun bergerak dan berkembang. BI DIY mencatat, sepanjang Januari-Desember 2013 ini menerima uang masuk (in flow) sebesar Rp 2,07 trilyun.

Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI DIY Djoko Raharto mengatakan besarnya uang yang disalurkan BI pada bank di Yogyakarta menunjukkan besarnya transaksi keuangan sepanjang musim libur ini. “Dengan besarnya keuangan yang dikeluarkan pada bulan ini, pemasukan uang (in flow) yang diterima BI pada bulan berikutnya pun akan bertambah besar,” katanya.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya