Setya Novanto dan Idrus Marham (kiri). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, 31 Desember 2013. Kedatangan Idrus itu untuk memenuhi panggilan pemeriksaan terkait kasus dugaan suap di lingkungan Mahkamah Konstitusi, untuk tersangka Akil Mochtar.
"Yang bersangkutan dibutuhkan keterangannya dan diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha. Idrus, yang saat itu mengenakan kemeja putih polos, menolak untuk memberikan pernyataan kepada wartawan.
Kemarin, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, penyidik akan memeriksa siapa pun yang diduga terlibat kasus korupsi. Tak terkecuali orang tersebut berasal dari partai besar seperti Partai Golkar. "Masa Golkar ditakuti KPK? Golkar bukan partai berkuasa. Partai berkuasa saja KPK bisa menangani," kata Abraham.
Selain memeriksa Idrus, penyidik sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Bendahara Umum Golkar Setya Novanto pada Selasa ini. Tapi Setya berhalangan hadir (lihat: KPK Agendakan Periksa Novanto dan Idrus Hari Ini).
Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, nama Setya Novanto dan Idrus Marham sebagai orang yang urgent untuk dipanggil. Sebab, bisa jadi nama dua orang itu sudah disebut terlebih dahulu oleh saksi sebelumnya, atau justru ada kaitannya dengan bukti-bukti. "Inilah yang kami dalami. Kami tak akan memanggil kalau tak ada alasan untuk melakukan pemanggilan itu," kata Busyro.
Selain menjerat Akil yang merupakan bekas kader Golkar, kasus itu sudah menjerat dua kader aktif Golkar, yaitu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat asal Golkar Chairun Nissa dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosyiah (lihat: Sebelum Dibui, Atut Datangi Kantor Golkar Slipi ).
Sidang kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten yang menyeret mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah, sebagai terdakwa menegaskan adanya praktek politisasi birokrasi yang amat serius. Dalam sidang terungkap berbagai kesaksian bagaimana Atut dan keluarganya mampu mengatur birokrasi agar loyal dan tunduk kepada perintah mereka.