Tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilu Kada Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi, Atut Chosiyah dikawal menuju mobil tahanan usai diperiksa di KPK, Jakarta, (20/12). KPK resmi menahan Atut di rutan Pondok Bambu. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Ratu Atut Chosiyah beberapa kali melewatkan pergantian tahun di Taiwan. Menurut catatan Tempo, Ratu Atut yang menjabat sebagai gubernur sejak 2007 terdeteksi pernah merayakan tahun baru di Taiwan pada pergantian tahun 2008 ke 2009 dan 2009 ke 2010.
Pada 2008, Atut berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta tanggal 25 Desember 2008 siang, selepas zuhur. Kota tujuannya Taipei. Ia baru pulang hari Senin, 5 Januari 2009.
Wanita kelahiran 16 Mei 1962 itu terlihat menyukai perayaan tahun baru di kota tersebut. Pada tahun berikutnya ia kembali ke Taiwan. Kali ini ia berangkat pada Kamis, 31 Desember dan pulang pada 4 Januari 2010, hari Senin.
Liburan tahun baru menjadi selingan bagi Atut yang biasa ke luar negeri di setiap akhir pekan. Menurut catatan Tempo, ia terdeteksi sering malam mingguan di luar negeri, terutama Singapura. Pada tahun lalu bahkan tiap bulan Atut pergi ke negeri jiran itu. Atut paling sering berangkat pada Jumat dan kembali pada Senin. Entah apa yang ia lakukan di sana.
Gaya hidup Atut itu sedang menjadi sorotan setelah adiknya, Chaeri Wardana alias Wawan, dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi dengan tuduhan menyuap Akil Mochtar, bekas Ketua Mahkamah Konstitusi. Terungkap di media bahwa Atut banyak menghamburkan uang untuk belanja barang mewah di berbagai kota mode dunia. Ia telah pergi ke kota-kota di separuh dunia untuk mendapatkan barang-barang tersebut. (Baca: Terungkap, Ratu Atut Kerap Belanja Keliling Dunia)
Menurut adik Atut, Tatu, kakaknya dan dirinya berasal dari keluarga pengusaha. Oleh karena itu, tidak aneh jika mereka berkegiatan seperti pengusaha.
