Banjir lahar dingin terjang sungai lereng Merapi. TEMPO/Meu Syaifullah
TEMPO.CO, Sleman - Menjelang libur akhir tahun 2013, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sleman meminta masyarakat mewaspadai jalur-jalur menuju tempat wisata yang terancam banjir. Terutama, jembatan-jembatan sungai berhulu di Gunung Merapi.
Untuk mengantisipasi banjir di jalur mudik, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sleman membentuk tim 19 atau tim reaksi cepat. "Di setiap jembatan kami pasang juga lampu-lampu sorot," kata Kepala Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sleman, Agoes Soesilo Endriarto, saat ditemui wartawan, kemarin.
Jalur mudik liburan Natal 2013 dan tahun baru 2014 yang perlu diwaspadai saat hujan adalah Jalan Magelang, Jalan Adi Sucipto, dan jalur padat lainnya di sekitar mal dan pusat perbelanjaan.
Selain itu, jalur-jalur pariwisata terutama di lereng Gunung Merapi sangat rawan terjadi banjir. Menurut informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, masih ada 40 juta meter kubik material Merapi pasca-erupsi 2010. Karena itu, potensi banjir lahar akibat hujan masih ada.
"Jika terjadi kemacetan jalan, kami akan mengalihkan jalur supaya arus lalu lintas lancar saat liburan," kata dia.
Menurut Heribertus Hariantara, Ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang, wisatawan yang menikmati lava tour lereng Merapi diasuransikan. Bagi para wisatawan yang naik jip pun diberi fasilitas keamanan dan kenyamanan berkendara dengan sabuk pengaman dan helm. Dengan begitu, para wisatawan bisa menikmati pemandangan pegunungan dan wisata lahar bekas erupsi 2010 dengan santai dan tenang.
"Keamanan wisatawan saat menikmati liburan harus terjaga. Juga kenyamanannya," kata dia.
Simak Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik dan Balik Tahun Baru 2024
29 Desember 2023
Simak Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik dan Balik Tahun Baru 2024
Pengaturan lalu lintas ini berupa pembatasan operasional angkutan barang di jalan tol dan non tol, serta sistem jalur dan lajur pasang surut atau contraflow.