Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar (tengah) bersama para artis yang mendaftar sebagai calon anggota legislatif PKB, dari kiri: Krisna Mukti, Putri Nere, Arzetti Bilbina, Tommy Kurniawan, Said Bajuri dan Mandala Shoji di kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (28/2). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pol-Tracking Institute, Arya Budi, berpendapat calon anggota legislator dari kalangan artis tidak begitu diminati oleh pemilih pada Pemilu 2014 mendatang. "Selebritis hanya dianggap memiliki popularitas. Tapi, kredibilitasnya dipertanyakan," kata dia di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 19 Desember 2013.
Menurut survei lanjut Arya, persentase keterpilihan calon legislatif dari kalangan selebritis hanya berada di angka 18.7 persen. Angka tersebut menempati urutan terbawah survei keterpilihan dari latar belakang calon legislatif partai. "Popularitas calon legislatif dari kalangan selebritis kalah dari calon legislatif muda dan juga pendatang baru dengan angka keterpilihan sebesar 68.44 persen," ujarnya.
Persentase tinggi itu menurut dia karena figur baru dan muda dianggap dapat membawa sesuatu yang baru. "Golongan muda juga dianggap masih bersih dari tindak-tanduk korupsi," ucap Arya.
Meski demikian, Arya mengatakan, masyarakat masih percaya kepada para politikus dan pengurus partai untuk duduk di bangku parlemen. Dengan angka keterpilihan 64.8 persen, golongan politikus menempati urutan kedua setelah golongan figur muda. "Karena dianggap berpengalaman," kata dia.
Dia mengatakan, fakta tersebut juga mengonfirmasi bahwa figur calon legislatif menentukan kemenangan Pemilu Legislatif 2014. Artinya, calon legislatif berperan penting sebagai street level politicians yang menampilkan wajah partai.
Survei yang dilakukan sejak 13 September hingga 11 Oktober 2013 ini mengambil sampel sebanyak 2.010 responden. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.