Tip JK Buat Pimpinan Partai Bebas Korupsi

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 20 Desember 2013 06:22 WIB

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, menilai maraknya korupsi yang dilakukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan pejabat pemerintah merupakan cerminan ketidaktegasan pemimpin partai. Menurut dia, sedari awal, pemimpin partai harus mewanti-wanti kadernya yang menduduki jabatan publik untuk jujur dan tidak mencari keuntungan melalui proyek-proyek.

"Kejujuran selalu merupakan keteladanan dari atas, bukan dari bawah. Kalau di atas jujur, di bawah akan merasa terjaga untuk jujur," ujar dia saat menjadi pembicara seminar bertajuk "Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang", di Universitas Indonesia Kampus Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Desember 2013.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu melihat saat ini banyak kader partai yang lebih mementingkan kelompok atau keluarganya. Hal tersebutlah yang menjadi penyebab anggota dewan dan gubernur sering berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kalla bersyukur, saat ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2004-2009, tak ada seorang pun kadernya yang terjerat kasus korupsi. Kuncinya, ujar dia, dengan mengultimatum bahwa Golkar tidak pernah meminta kadernya untuk mencari proyek. "Jadi kader yang korupsi itu cari proyek untuk partai atau untuk pribadi? Semua itu tergantung (perintah) di atasnya," kata mantan Wakil Presiden RI itu.

Kader partai yang terjerat kasus korupsi sudah banyak. Terakhir, kader Golkar yang juga Gubernur Banten Atut Chosiyah. Dia baru saja ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar (kini nonaktif).

Tak hanya Golkar yang kadernya tersandung di komisi antirasuah. Kader Partai Demokrat telah terlebih dulu berurusan dengan KPK, seperti kasus korupsi Wisma Atlet dan proyek Hambalang yang melibatkan Angelina Sondakh, Muhammad Nazaruddin, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Adapun Wa Ode Nurhayati, kader Partai Amanat Nasional, terjerat kasus korupsi dana penyesuaian infrastruktur daerah. Sedangkan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Emir Moeis, terjerat kasus suap pengadaan proyek pembangkit listrik.

LINDA TRIANITA



Berita Terpopuler
Nikita Mirzani Pamer Uang di Twitter
Asmirandah Bantah Kabar Menikah di Gereja
Justin Bieber Akan Pensiun Bermusik
Syahrini dan Parkir Lamborghini
Syahrini Ikut Bisnis Karaoke

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

16 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

9 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

11 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

12 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

14 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

15 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

19 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

26 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

26 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

26 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya