APBD Banten Lebih Banyak untuk Belanja Pegawai

Reporter

Editor

Eni Saeni

Kamis, 19 Desember 2013 22:42 WIB

Surat kabar berserakan di depan meja untuk Gubernur Banten Atut Chosiyah saat acara pelantikan pasangan Walikota dan walikota Tangerang, di kantor DPRD kota Tangerang, Banten (18/12). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Serang - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banten 2014 senilai Rp 7,377 triliun ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD Banten, Kamis, 19 Desember 2013. Alokasi anggaran itu lebih besar untuk belanja tidak langsung, daripada belanja langsung untuk kepentingan masyarakat.

Belanja tidak langsung nilainya Rp 4,050 triliun, naik dari usulan semula Rp 3,917 triliun, sedangkan belanja langsung Rp 3,327 triliun, naik dari usulan awal Rp 3,105 trilun.

Alokasi anggaran belanja tidak langsung di antaranya untuk belanja pegawai Rp 558,5 miliar, belanja hibah Rp1,395 miliar dan belanja bantuan sosial tetap Rp 91 miliar.

Kenaikan tajam, terlihat pada dana belanja bantuan keuangan kepada pemerintah daerah/pemerintah desa dan partai politik mencapai Rp 233,8 miliar. Sebelumnya hanya diusulkan Rp 155 miliar atau naik Rp 78 miliar. Belanja barang dan jasa Rp 1,485 triliun dan belanja modal Rp 1,681 triliun.

Dari sektor pendapatan, APBD Banten naik Rp 17 miliar dari usulan Rp 6,861 triliun menjadi Rp 6,878. Dana perimbangan juga naik menjadi Rp 1,151 dari usulan Rp 1,134 triliun. Pendapatan Asli Daerah tetap yakni Rp 4,675 triliun, begitu juga pendapatan daerah yang sah nilainya tetap Rp 1,051 triliun.

Pada acara pengesahan APBD 2014 itu, Gubernur Banten Atut Chosiyah yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap Akil Mochtar dan dugaan korupsi alat kesehatan Banten tidak hadir. Hanya Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang mewakilinya.

Menurut Rano, peningkatan ABPD Banten dari Rp 7,022 triliun menjadi Rp 7,377 triliun akan memperkuat kemampuan keuangan pemerintah kabupaten/kota. “Kami akan mempertajam skala prioritas untuk meningkatkan sinergi pembangunan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan percepatan penanggulangan kemiskinan,” kata dia dalam sambutannya.

Wakil Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah mengatakan berkas APBD 2014, belum bisa dikirim ke Kementerian Dalam Negeri untuk dievaluasi, sebab Gubernur Atut belum menandatangani APBD tersebut. “Jika tidak bisa melaksanakan tugasnya, Atut seharusnya berbicara kepada Presiden agar tugasnya didelegasikan kepada Rano Karno,” kata dia.

WASI’UL ULUM | ENI S




Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

6 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

22 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

52 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya