TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Lebih dari 500 masyarakat dan mahasiswa di Yogyakata, Selasa (28/12) menggelar aksi menolak kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka menggelar aksi secara terpisah namun dalam waktu yang hampir bersamaan. Intinya satu, menolak kenaikkan BBM termasuk elpiji dan pertamax. Kelompok mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM), menggelar aksi dari bunderan kampus mereka. Selanjutnya para mahasiswa itu long march menuju kantor Pertamina di Jalan Mangkubumi Yogyakarta. Di depan kantor Pertamina ini, selain menggelar orasi, mereka juga hendak masuk ke dalam kantor. Namun puluhan petugas Satpam dan aparat kepolisian berhasil menghalangi keinginan mahasiswa.Gagal masuk ke kantor Pertamina, para mahasiswa kemudian menempeli tulisan ?Kantor Ini Disegel Oleh Rakyat? persis di pintu kantor. Namun tak berapa lama, petugas Satpam merobek poster terebut. Gagal masuk kantor, para mahasiswa lantas membakar ban bekas di depan kantor Pertamina. Namun api yang mulai membakar ban, dengan segera dipadamkan oleh Satpam dengan tabung pemadam kebakaran.Dalam aksinya itu mahasiswa UGM juga mengusung sejumlah poster yang bertuliskan mengecam keputusan pemerintah meniakka harga BBM. Mereka juga mengusung sepeda onthel simbol kehidupan sengsara rakyat miskin.Di tempat lain, sekitar 350 umat Islam dari Hizbut Tahrir juga menggelar aksi serupa. Mereka berkumpul di perempatan Tugu Yogyakata selanjutnya juga menuju kantor Pertamina untuk mengelar orasi. Tak berapa lama, mereka melakukan long march menuju depan Kantor Pos Besar. Dalma aksinya itu, massa Hizbut Tahrir juga mengecam keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Belum usai massa Hizbut Tahrir dan BEM UGM menggelar aksi menolak kenaikkan harga BBM, mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Nasional (FMN) dan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) juga mengelar aksi serupa. Mahasiswa FMN dan HMI MPO mengecam sikap pemerintah yang hanya bisa menyengsarakan rakyat dengan menaikkan harga BBM.?Kebijakan yang sangat tidak populis telah diambil pemerintah sekarang. Di saat rakyat sedang kesulitan ekonomi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru memberika kado tahun baru berupa kenaikkan harga BBM,? kata koordinator FMN, Samsudin Nurseha. Syaiful Amin?Tempo