Ibas Disebut Terima Duit Nazar, Ini Kata Demokrat  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 19 Desember 2013 14:13 WIB

Ibas saat akan menggelar konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta (21/3). Saat bekerja kemeja lengan panjang berwarna biru semacam inilah yang sering digunakan Ibas. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didik Mukriyanto mengatakan tudingan bekas Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis yang menyebut Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas menerima uang US$ 200 ribu dari Muhammad Nazaruddin bukan terkait dengan kasus korupsi Hambalang.

"Yulianis kan hanya bilang kalau duit yang ada di catatannya itu berasal dari proyek bermasalah, tapi proyek bermasalah yang mana kita tidak tahu, jelas bukan proyek Hambalang,” kata Didik dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Kamis, 19 Desember 2013.

Menurut Didik, tudingan Yulianis hanya khayalan. Ia justru menilai ada orang yang sengaja menyuruh Yulianis mengeluarkan pernyataan yang memojokkan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu."Yulianis hanya melihat catatan keuangan bahwa ada US$ 200 ribu yang ditujukan untuk Ibas," ujarnya. Tapi, Yulianis memberikan uang itu melalui Nazaruddin. Uang itu ada atau tidak, sampai atau tidak ke tangan Ibas, kita tidak tahu,” kata Didik.

Di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu, 18 Desember 2013, Yulianis, berkukuh bahwa dalam catatan yang dimilikinya, Nazaruddin yang memberi uang ke Ibas untuk keperluan Kongres Partai Demokrat di Bandung pada Mei 2010. Ia ngotot transaksi itu benar, namun Yulianis kecewa karena kesaksiannya tak ditanggapi KPK secara serius.

Menurut Yulianis, ia telah memberikan pernyataan tentang Ibas yang menerima duit itu dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Kamis, 14 Maret 2013. Nama Ibas, yang terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat dalam kongres di Bandung, juga terdapat dalam dokumen yang beredar di kalangan wartawan pada awal Maret 2013 .

Dokumen yang diduga milik Yulianis itu berisi transaksi keuangan kepada Ibas yang dilakukan empat kali. Pertama, pada 29 April 2010 sebesar US$ 600 ribu, yang diterima dalam dua tahap, yakni US$ 500 ribu dan US$ 100 ribu. Kemudian pada 30 April 2013, Ibas menerima US$ 200 ribu sebanyak dua kali dengan nilai per transaksi US$ 100 ribu.

NURUL MAHMUDAH

Berita terkait

Daftar Caleg Tiap Provinsi dengan Real Count Tertinggi, Ada Puan dan Grace Natalie

27 Februari 2024

Daftar Caleg Tiap Provinsi dengan Real Count Tertinggi, Ada Puan dan Grace Natalie

Real count sementara Caleg DPR 2024 di 84 dapil dengan perolehan suara tertinggi, di antaranya Puan Maharani, Grace Natalie, dan Ibas Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Ibas SBY ke Kaki Gunung Lawu, Mampir ke Air Terjun Legenda Jaka Tarub

23 April 2022

Ibas SBY ke Kaki Gunung Lawu, Mampir ke Air Terjun Legenda Jaka Tarub

Politikus Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas SBY mengendarai sepeda motor dan berjalan kaki menuju air terjun Srambang di Ngawi.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Demokrat Sebut Masih Ada Kader di Daerah yang Diajak Adakan Kongres Luar Biasa

6 Februari 2021

Demokrat Sebut Masih Ada Kader di Daerah yang Diajak Adakan Kongres Luar Biasa

Demokrat menyebut masih ada kader senior yang mengajak beberapa DPC dan DPD partai menggelar kongres luar biasa.

Baca Selengkapnya

Alasan AHY Umumkan Pengurus Demokrat di Akhir Batas Waktu

16 April 2020

Alasan AHY Umumkan Pengurus Demokrat di Akhir Batas Waktu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan alasan mengumumkan struktur kepengurusan partainya di batas akhir waktu..

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan dan Partai Demokrat Bertemu Bahas Virus Corona

6 Maret 2020

Anies Baswedan dan Partai Demokrat Bertemu Bahas Virus Corona

Pengurus Partai Demokrat menggelar pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Membahas kongres partai dan penanganan virus Corona.

Baca Selengkapnya

Kasus Jiwasraya, Fraksi Demokrat Dorong Penuntasan Menyeluruh

29 Januari 2020

Kasus Jiwasraya, Fraksi Demokrat Dorong Penuntasan Menyeluruh

Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat RI, Edhie Baskoro Yudhoyono menyatakan sikap fraksinya terkait kasus PT Asuransi Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Ibu SBY Wafat, Ibas SBY - Aliya Rajasa Minta Maaf Masih di Jalan

31 Agustus 2019

Ibu SBY Wafat, Ibas SBY - Aliya Rajasa Minta Maaf Masih di Jalan

Putra SBY, Edhie Baskoro Youdhoyono dan istrinya, Aliya Rajasa meminta maaf dan berusaha secapatnya kembali ke Indonesia.

Baca Selengkapnya