DPRD Banten Ancam Interpelasi Ratu Atut  

Reporter

Kamis, 19 Desember 2013 05:35 WIB

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah berada di ruang tunggu setibanya di Gedung KPK ketika memenuhi panggilan KPK di Jakarta, Selasa (10/12). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Serang - Sejumlah pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten mengancam akan menggunakan hak interpelasi terhadap Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Hak disiapkan jika pada pembahasan lima agenda, termasuk pengesahan RAPBD 2014 yang akan digelar hari ini, Kamis, 19 Desember 2013, Atut tidak hadir.

Wakil Ketua DPRD Banten dari fraksi PDIP, Asep Rahmatullah, mengatakan hak interpelasi yang melekat di anggota legislatif harus diambil sebagai langkah memperbaiki situasi di Banten. Menurut dia, Atut yang tiba-tiba membatalkan pelantikan wali kota di Tangerang pada Rabu, 18 Desember 2013, masih bisa dimaklumi. (Baca: Jadi Tersangka, Atut Langsung Sakit).

"Karena berkaitan dengan psikologi terhadap status hukum yang baru dijatuhkan KPK," kata Asep, Rabu, 18 Desember 2013. "Tetapi, jika paripurna pengesahan APBD 2014 juga tidak datang, maka anggota dewan akan mengambil langkah tegas."

Menurut Asep, pengesahan dan penandatanganan APBD 2014 harus ditandatangani oleh gubernur, sementara ketidakjelasan kehadiran Atut akan memunculkan masalah baru yang lebih besar. "Pelayanan dan program pembangunan terganggu karena situasi ini. Saya berharap, Atut tetap hadir dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat banyak," ujar Asep.

Wakil Ketua DPRD Banten dari Fraksi PKS, Ei Nurul Khotimah, mengatakan sebelum ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah agenda Ratu Atut Chosiyah sebagai gubernur sudah tidak dijalankan. Ia khawatir status hukum yang baru diberikan KPK membuat situasi lebih buruk.

"Artinya kalau sudah begini situasinya, Mendagri harus mengambil langkah untuk memperbaiki situasi Banten atau berarti DPRD menggunakan hak interpelasi atau bahkan melayangkan mosi tidak percaya," kata Ei.

Namun demikian, Ei mengaku, masih ingin melihat good will Gubernur Ratu Atut khususnya dalam agenda rapat paripurna penetapan APBD 2014. "Jika tidak hadir, saya kira yang lebih elegan adalah Atut mengundurkan diri," ujar Ei.

Hingga Rabu malam, kepastian apakah Atut akan datang Kamis pagi ini belum diperoleh. Sekretaris Daerah Banten, Muhadi, hanya mengatakan, "Mudah-mudahan Bu Atut tidak melewatkan momen itu."

WASI'UL ULUM

Terpopuler
Ratu Atut Pernah Minta Rano Mundur

Pendekar Berbaju Hitam Datangi Rumah Atut

Atut Tersangka, Keluarga Menangis dan Berkabung

Jadi Tersangka, Atut Dikabarkan Terus Menangis

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

36 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

44 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

47 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

52 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

4 Maret 2024

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya