TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 30 aktivis mahasiswa di Mataram menuntut turun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut mereka, pemerintahan SBY-Kalla telah berbohong dan akan terus berbohong, karena janji perubahan dan kerakyatan terbukti hanya omong kosong. Rencana kenaikan harga BBM, katanya, merupakan rencana jahat. ?Pemerintahan SBY yang jahat ini lebih baik diganti dengan pemerintahan baru, yaitu pemerintahan persatuan rakyat,? teriak mereka. Dalam aksinya di gedung DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) mereka mengajak anggota DPRD menurunkan SBY-Kalla karena menaikkan harga BBM. ?SBY menaikkan harga BBM, ayo rakyat bersatu turunkan SBY,? ujar mereka.Dalih kenaikan harga BBM untuk menghilangkan subsidi terhadap kelas menengah ke atas disebutnya sebagai alasan untuk menipu rakyat. Sebab, harga BBM untuk tukang ojek dan nelayan, sopir Bajaj atau transportasi rakyat lainnya disamakan dengan BBM untuk kendaraan golongan kelas menengah ke atas.Para mahasiswa mengajak seluruh rakyat untuk bersatu mengepung kantor-kantor pemerintahan dan menduduki pompa-pompa bensin dan memaksa untuk menjual dengan harga lama. Para aktivis mahasiswa yang menamakan dirinya Komite Pejuangan Rakyat Rakyat Bersatu (KPRB) beranggotakan aktivis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan (Himmah NW), Gerakan Mahasiswa Lombok Timur (Gema Lotim), Aliansi Mahasiswa Samawa Indonesia (AMSI), dan Lembaga Advokasi Rakyat untuk Demokrasi (LARD) mendatangi gedung DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB).Supriyantho Khafid?Tempo