Dana Optimalisasi 6 Kementerian Ini Titipan Pemilu  

Reporter

Selasa, 17 Desember 2013 11:01 WIB

Ilustrasi Pemilu 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Indonesia untuk Anggaran (Fitra) menilai dana optimalisasi bagi sejumlah kementerian atau lembaga negara berpotensi menimbulkan sarat kepentingan menjelang Pemilu 2014. ”Tingginya dana optimalisasi tanpa evaluasi kementerian atau lembaga berpotensi menjadi dana titipan menjelang Pemilu 2014,” kata Yenny Sucipto, Sekretaris Jenderal Fitra, melalui pesan elektronik yang diterima Tempo, Selasa, 17 Desember 2013.

Ia menjelaskan, dana optimalisasi naik sebesar Rp 26,9 triliun dari tahun 2013 yang bernilai Rp 13 triliun. Berikut ini dana optimalisasi yang diterima kementerian atau lembaga:

1. Kementerian Pekerjaan Umum: Rp 9,2 triliun

2. Kementerian Pertahanan: Rp 2,5 triliun

3. Polri: Rp 3,5 triliun

4. Kementerian Kesehatan: Rp 1,6 triliun

5. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal: Rp 1,5 triliun

6. Kementerian Dalam Negeri: Rp 500 miliar

Fitra menilai ada empat potensi kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. Hal ini, menurut Yenny, bakal diasumsikan dimanfaatkan untuk kepentingan politik menjelang Pemilu 2014.

Keempat potensi tersebut adalah: pertama, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dianggap "sapi perahan". Menurut Fitra, besaran laba ditahan senilai Rp 407,3 triliun serta laba tidak disetor di 15 BUMN dinilai berpotensi dimanfaatkan oleh kelompok kepentingan politik menjelang Pemilu 2014.

Potensi kedua, alokasi dana optimalisasi Rp 26,9 triliun. Dana tersebut dinilai sarat kepentingan menjelang Pemilu 2014, apalagi tanpa disertai evaluasi kinerja kementerian atau lembaga. Dana tersebut juga berpotensi menjadi dana titipan menjelang Pemilu 2014.

Ketiga, program-program dengan nilai total Rp 52,9 triliun yang dianggap populis. Contoh-contoh program itu adalah Bantuan Siswa Miskin, Program Keluarga Harapan (PKH), Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

Keempat, bantuan sosial senilai Rp 75,7 triliun yang tersebar di 14 kementerian atau lembaga. Menurut Fitra, sebanyak Rp 25,6 triliun di antaranya didistribusikan kepada sepuluh kementerian atau lembaga dengan menteri yang berasal dari partai politik.

Yenny menjelaskan, menjelang Pemilu 2014, manipulasi anggaran sangat mungkin terjadi. Menurut dia, praktek itu dapat dilakukan dengan memanfaatkan siklus anggaran melalui alokasi anggaran untuk pelayanan publik. ”Baik dalam model program kegiatan maupun bantuan atau subsidi,” ujar dia.

MARIA YUNIAR

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

6 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

12 jam lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

15 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

4 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

6 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

6 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

11 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya