TEMPO Interaktif, Solo: Aksi menolak rencana kenaikan harga BBM masih terus berlangsung. Kali ini, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Solo menggelar aksinya di depan SPBU Purwosari di Jalan Slamet Riyadi, Jum?at (24/12) siang. Massa bergerak dari kantor HMI Cabang Solo yang terletak di Jalan Yosodipuro, Mangkubumen yang berjarak sekitar 4 kilometer dari SPBU Purwosari. Sepanjang perjalanan mereka melakukan orasi berisi protes dan penolakan atas kenaikan harga BBM. Selain membentangkan sejumlah spanduk dan poster bernada kecaman rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah, mahasiswa juga membagikan selebaran. Selebaran berisi seruan kepada masyarakat agar menolak kenaikan BBM itu dibagikan kepada para pengguna jalan.Meski hanya diikuti sekitar 60-an mahasiswa, aksi ini sempat membuat kemacetan lalu lintas di sejumlah perempatan jalan yang dilewati pengunjuk rasa. Asalnya di setiap perempatan jalan mereka berhenti dan menggelar orasi. Sesampai di depan SPBU Purwosari, mahasiswa juga menggelar orasi di tengah jalan. Tak urung, arus lintas yang berada di bunderan Purwosari, tepatnya di depan SPBU, menjadi macet. Sejumlah petugas tampak sibuk mengatur lalu lintas. Setelah menggelar orasi aksi ditutup dengan membakar kompor, alat rumah tangga serta ban bekas. Menurut Heny, Ketua Cabang Solo, aksi bakar kompor dan peralatan rumah tanga ini sebagai bentuk rasa frustasi rakyat yang kehidupannya makin terjepit karena harga-harga terus naik, terutama dipicu kenaikan harga BBM. Aksi mereka mendapat pengamanan cukup ketat dari aparat. Tampak satu truk pasukan Dalmas berjaga-jaga di sekitar lokasi unjuk rasa.?Kami mengajak masyarakat menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Karena dampak kenaikan harga minyak akan menyebabkan kenaikan biaya bukan hanya di sector migas tetapi juga harga barang-barang kebutuhan pokok. Bahkan harga tariff listrik akan mengalami kenaikan tatkala terjadi kenaikan Migas lebih dari 10 persen,? teriak Heny, Ketua HMI Cabang Solo. Dalam pernyataan sikapnya, HMI Cabang Solo meminta jaminan pemerintah membatalkan rencana penarikan subsidi atas BBM serta membatalkan rencana kenaikan harga BBM. HMI Solo juga menyerukan kepada partai politik untuk memperjuangkan nasib rakyat dengan menolak kenaikan harga BBM. Mereka juga menyerukan kepada masyarakat di semua lapisan untuk bersama-sama secara serentak melakukan penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Anas Syahirul?Tempo