TEMPO.CO, Jakarta - Tunggakan pembayaran beras miskin (raskin) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, secara akumulasi hingga awal Desember 2013 mencapai Rp 2,6 miliar. "Tunggakan itu berada di pengelola raskin di 111 desa," kata Kepala Sub-Bulog Divre Subang, Siti Kuati, saat ditemui Tempo di kantornya, Selasa, 10 Desember 2013.
Menurut dia, pembayarannya tersendat mulai medio Oktober 2013 sebanyak 32 desa, dan pada November ada 79 desa. Sesuai aturan, desa-desa yang belum melunasi tunggakan bulan Oktober otomatis tak dapat penyaluran bulan November dan Desember. Begitu seterusnya.
Untuk menagih tunggakan itu, kata Siti, pihaknya sudah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Subang. Seharusnya tak terjadi tunggakan. Sebab, beras yang disalurkan oleh para pengelola kepada yang berhak menerimanya itu cash and carry.
Hanya, pada periode 2013, pemerintah menyalurkan beras tambahan sebanyak tiga kali sebagai kompensasi dampak kenaikan BBM. Jadi, dalam setahun, terjadi 15 kali penyaluran.
Karena pemadatan penyaluran tersebut, maka terjadi beban pembayaran. "Ini yang membuat tunggakan agak menumpuk," ujarnya. Setiap bulan, Bulog menyalurkan sebanyak 1.881 ton ke 253 desa yang ada di Kabupaten Subang.
Kepala Sub-Bagian Bantuan Sosial Kemasyarakatan Pemkab Subang, Endang Juharia, yang bertugas mengurusi soal program raskin tak menampik ihwal tunggakan tersebut. "Kami telah menegur setiap kepala desa dan camat untuk segera melunasinya," ujar Endang.
Menurut dia, macetnya pembayaran raskin terjadi bukan karena penerima tak bayar, tapi uangnya macet di pengelola. "Biasanya uang dipakai buat kepentingan pribadi dulu," ujarnya. "Jika dalam waktu yang telah ditentukan mereka tidak juga melunasinya, kasus tersebut akan diserahkan ke aparat penegak hukum."
NANANG SUTISNA
Berita terkait
Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk
21 Juni 2019
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut
2 Maret 2018
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari
5 Desember 2017
Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.
Baca SelengkapnyaRaskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara
6 Juli 2015
Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.
Baca SelengkapnyaJelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut
13 Mei 2015
Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.
Baca SelengkapnyaBeras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga
11 Mei 2015
Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.
Baca SelengkapnyaBau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim
16 April 2015
Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.
JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut
7 Maret 2015
Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin
25 Februari 2015
Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.
Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog
10 Januari 2015
Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.
Baca Selengkapnya