TEMPO.CO, Madiun - Petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun, Jawa Timur menemukan sabu di sel narapidana. Narkoba itu dikemas dalam 25 kantong plasik berukuran kecil. Ini untuk kesekian kalinya narkoba ditemukan di penjara itu.
"Beratnya 18 koma sekian gram," kata Kepala LP Kelas I Madiun, Pargiyono, Selasa, 3 Desember 2013. Menurut dia, sabu tersebut ditemukan Jumat pagi pekan lalu. Kala itu, petugas LP sedang mengecek Blok C Kamar 6 yang dikosongkan karena sedang dalam proses perbaikan. Sejumlah sipir melihat dua kaleng rokok yang tertanam di lantai tempat tidur berbahan semen untuk para narapidana itu.
Karena mencurigakan, kaleng berbentuk kotak itu diambil dan dibuka. "Isinya narkoba jenis sabu, di dalamnya juga ada beberapa sim cardhandphone," ujar Pargiyono.
Sejak penemuan paket sabu itu, kata dia, petugas langsung mengetes urine 13 narapidana penghuni Blok C Kamar 6. Sepuluh orang di antaranya dinyatakan positif sebagai pengkonsumsi narkoba. Meski demikian, pihak LP tidak berhak melakukan pengusutan lebih lanjut karena kasus itu menjadi kewenangan polisi.
Kepala Kepolisian Resor Madiun Kota Ajun Komisaris Besar Anom Wibowo mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Di antaranya dengan meminta keterangan 13 narapidana penghuni Blok C Kamar 6. "Kami masih mendalami kasus ini. Karena menyangkut narkoba, jangan sampai apa yang kami lakukan tidak mendasar," kata Anom.
Untuk mengetahui pemilik ataupun pemasok sabu itu, lanjut Anom, polisi akan menggali keterangan lebih lanjut. Salah satunya, dengan mengorek informasi dari rekaman di dalam kartu operator seluler yang juga ditemukan di dalam dua kaleng rokok penyimpan puluhan paket sabu itu.
