Aksi Mogok Dokter Tak Ubah Putusan MA  

Reporter

Kamis, 28 November 2013 11:14 WIB

Dengan membawa poster ratusan dokter melakukan aksi solidaritas menolak kriminalisasi di Bundaran HI, Jakarta (27/11) . TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Manado - Kepala Kejaksaan Negeri Manado, Sulawesi Utara, Yudi Handono, mengatakan aksi mogok dokter di seluruh Indonesia yang berlangsung Rabu, 27 November 2013, tidak bisa mengubah keputusan Mahkamah Agung (MA). “Tapi kami menghargai apa yang dilakukan para dokter,” katanya Kamis, 28 November 2013.

Menurut Yudi, putusan MA tertanggal 18 September 2012 itu sudah bersifat inkracht, yakni putusan akhir yang telah berkekuatan hukum tetap. Itu sebabnya tiga dokter Rumah Sakit Kandou Malalayang, Manado, yakni dr Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG, dr Hendry Simanjuntak, dan dr Hendry Siagian harus menjalani hukuman penjara selama 10 bulan.

Yudi meminta semua pihak, terutama para dokter, menghormati keputusan hukum tersebut. Upaya apa pun di luar hukum tidak bisa membatalkan keputusan MA, termasuk upaya untuk meminta Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi melakukan lobi kepada MA. "Lobi Menteri Kesehatan, menurut saya, akan susah karena putusan MA sudah merupakan putusan akhir," kata Yudi.

Yudi juga mempertanyakan reaksi para dokter yang melakukan aksi mogok sebagai wujud solidaritas terhadap nasib ketiga dokter RS Kandou. Sebab, vonis MA sudah sejak 2012, tapi aksi para dokter baru dilakukan beberapa hari terakhir dan puncaknya kemarin. “Jaksa sebagai eksekutor harus menjalankan putusan MA,” ujarnya.

Yudi mengingatkan semua pihak bahwa penanganan kasus malpraktek yang dilakukan tiga dokter itu sudah melalui proses hukum yang panjang. Sebagai penuntut umum, jaksa pun sudah menjalankan fungsinya sesuai ketentuan perundang-undangan, termasuk mengajukan upaya hukum berupa kasasi terhadap putusan Pengadilan Negeri Manado yang membebaskan ketiga dokter itu. “Prosesnya sejak 2011, kemudian putusan MA 2012. Kami menjalankan eksekusi pada 2013. Kenapa para dokter baru mempersoalkannya sekarang,” kata Yudi.

Seperti telah berulangkali diberitakan, ketiga dokter tersebut diseret ke pengadilan dengan dakwaan melakukan malpraktek kala menangani persalinan pasien Julia Fransiska Maketey pada 10 April 2010. Setelah operasi, Julia meninggal dunia.

Pada saat putusan kasasi MA diterima Kejaksaan, ketiga dokter itu sudah tidak berada di Manado sehingga dibentuk tim untuk memburunya. dr Ayu ditangkap di Balikpapan, sedangkan dr Hendry Simanjuntak ditangkap di kediamannya di Sumatera Utara. Adapun dr Hendry Siagian masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

ISA ANSHAR JUSUF



Baca juga:
Tiga Keluhan Nur Mahmudi kepada Jokowi
Tak Mogok, Dokter di RS Fatmawati Kenakan Baju Hitam
Anggota Fraksi PKS Anggap Wajar Dokter Mogok
Prabowo Akan Temui Megawati
Ketua Komisi Hukum Sesalkan Demo Dokter
Kriminolog: Vonis MA untuk Dokter Ayu Sudah Tepat





Berita terkait

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

20 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

50 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

20 Februari 2024

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

8 Februari 2024

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

Pendirian Fakultas Kedokteran diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

4 Februari 2024

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

Calon presiden Prabowo Subianto menjanjikan 300 fakultas kedokteran dan beasiswa untuk 10 ribu pelajar.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

16 Januari 2024

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

Berapa besaran UKT untuk Program Studi Kedokteran?

Baca Selengkapnya