Sudah Ditahan, Dokter Ayu dan Koleganya Dicekal  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 27 November 2013 11:50 WIB

Dr Ayu Sasiary Prawani. liputan6.com/youtube

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga dokter yang dihukum Mahkamah Agung 10 bulan penjara karena malakukan malpaktek kini dicekal untuk tidak bepergian ke luar negeri. Mereka adalah dr Dewa Ayu Sasiary Prawani, dr Hendry Simanjuntak, dan dr Hendi Siagian. Permintaan cekal yang diajukan Kejaksaan Agung itu, terhitung sejak Selasa, 26 November 201, untuk kurun waktu enam bulan ke depan.

Dokter Ayu kini telah ditahan di Kejaksaan Negeri Manado setelah ditangkap beberapa waktu lalu. Kasus ini mengundang reaksi kalangan dokter se-Indonesia. Sudah sepekan mereka menggelar unjuk rasa menentang kriminalisasi dokter. Hari ini, Rabu, 27 November 2013, Ikatan Dokter Indonesia menyerukan aksi solidaritas itu.

Kasus dr Ayu bersama dua dokter tejadi pada 10 April 2010. Saat itu, mereka bertiga menangani proses persalinan Julia Fransiska Maketey. Julia meninggal. Keluarganya melaporkan ke polisi dengan tuduhan malpraktek. Dalam pesidangan, Pengadilan Negeri Manado memutuskan bahwa para dokter tidak bersalah. Mereka bebas.

Namun Kejaksaan mengajukan kakasi ke Mahkamah Agung, dan hasilnya tiga doktet RS Malalayang, Manado, tersebut divonis 10 bulan penjera karena tebukti melakukan malpraktek. Inilah yang kemudian memantik aksi demo para dokter itu.

Dokter Ayu kini menempuh upaya hukum, yaitu peninjauan kembali (PK) ke MA. Menurut O.C. Kaligis, pengacara dr Ayu, putusan MA ada unsur kekhilafan dan kekeliruan. Karena Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Pusat menyebut dr Ayu sudah menjalakan operasi sesuai prosedur. "Karena itu, kami mengajukan PK," ujar Kaligis.

Di Jakarta, berangkat dari Bundaran Hotel Indonesia, para dokter mendatangi Mahkamah Agung dan DPR. Sedangkan di daerah, para dokter berujuk rasa di berbagai kabupaten, kota, dan provinsi. Di Bandung, sekitar dua ratus dokter unjuk rasa di pelataran Lapangan Gasibu di depan Gedung Sate. "Ini solidaritas terhadap teman sejawat," kata Ketua Perkumpulan Obesteri Dan Ginekologi Indonesia (POGI) Jawa Barat, Yudi Mulyana Hidayat.


ELIK S | AHMAD FIKRI


Berita Terpopuler Lainnya
Malpraktek atau Tidak dr Ayu? Lihat Empat Poin Ini
ICW: Selidiki Aktivitas Istri Anas di Luar Negeri
SBY Marah ke Australia, Bukan Malu
ICW Ingatkan KPK Soal Uang Athiyyah Rp 1 Miliar
Juru Bicara Presiden: Surat Abbott Sesuai Harapan







Advertising
Advertising

Berita terkait

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

14 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

44 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

20 Februari 2024

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

8 Februari 2024

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

Pendirian Fakultas Kedokteran diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

4 Februari 2024

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

Calon presiden Prabowo Subianto menjanjikan 300 fakultas kedokteran dan beasiswa untuk 10 ribu pelajar.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

16 Januari 2024

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

Berapa besaran UKT untuk Program Studi Kedokteran?

Baca Selengkapnya

7 Kampus Kedokteran Terbaik Versi EduRank, UI Memimpin

16 Januari 2024

7 Kampus Kedokteran Terbaik Versi EduRank, UI Memimpin

EduRank mengurutkan peringkat 75 kampus terbaik 2023 berdasarkan kinerja penelitiannya pada bidang kedokteran. Dalam daftar ini, UI menempati peringkat pertama.

Baca Selengkapnya