Wakil Menteri Kesehatan Anggap Dokter Mogok Wajar  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 26 November 2013 16:53 WIB

Dengan membawa spanduk dan poster, para dokter yang tergabung dalam Dokter Indonesia Bersatu berdemo di depan Istana Negara, Jakarta (20/05). Aksi ini untuk menuntut perubahan sistem kesehatan nasional. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti menilai wajar para dokter melakukan mogok berkaitan dengan kasus hukum yang menjerat dr Dewa Ayu Sasiary Prawani. Dokter kandungan itu diputus bersalah di tingkat kasasi Mahkamah Agung dengan dugaan malpraktek.

“Mungkin dokter butuh kepastian hukum soal profesi dan tindakan mereka. Ada harapan kalau kasus itu tidak terulang lagi,” ujar Ali saat dihubungi Tempo, Selasa, 26 November 2013. Ali menilai ada salah kaprah di masyarakat soal mekanisme pengaduan tindakan dokter yang diatur dalam UU tentang Profesi Dokter.

“Seharusnya, masyarakat menempuh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran kalau ada dugaan pelanggaran etika, tidak langsung mengadu ke polisi,” ujar dia. Selain itu, jika ada dugaan pelanggaran malpraktrek, dokter bisa diadukan ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran. “Ini belum banyak dipahami oleh masyarakat,” kata dia.

Profesi dokter, Ali melanjutkan, punya mekanisme sendiri untuk menyelesaikan dugaan pelanggaran. “Sama saja seperti wartawan yang punya Dewan Pers, kami juga seperti itu,” kata dia. Ali meminta agar masyarakat tidak lagi salah kaprah jika punya aduan ataupun keluhan soal dokter.

Ali mengakui ada permasalahan besar jika dokter mogok bekerja. “Tentu ini sebuah masalah. Saya minta dokter tetap mengutamakan pelayanan jika ada kondisi darurat,” ujar Ali menyarankan. Demo besar-besaran dokter, kata Ali, bisa menjadi momen bagi masyarakat untuk lebih memahami mekanisme pengaduan terhadap dokter, agar tak ada lagi kasus serupa terulang pada masa depan.

Sebelumnya, dokter Dewa Ayu Sasiary Sp.OG bersama dengan dua orang rekannya, dr Hendry Siagian dan dr Hendry Simanjuntak, divonis bersalah oleh Mahkamah Agung dengan tuduhan melakukan malpraktek terhadap Julia Fransiska Maketey, yang meninggal dunia saat melahirkan. Ayu langsung ditangkap di Balikpapan, sementara dua koleganya kemudian masuk daftar pencarian orang (DPO).

Proses peradilan pada Ayu menarik simpati sejumlah dokter di daerah. Rencananya, mereka akan mogok berpraktek besok. Aksi itu merupakan demo susulan, setelah adanya demo di sejumlah daerah yang difasilitasi oleh sejumlah wadah profesi dokter.

SUBKHAN


Baca juga:
Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce
Tiga Skenario PDIP Agar Jokowi Jadi Presiden
SBY Belum Balas Surat, Oposisi Australia Khawatir
Bangkok Situasi Darurat, Dubes RI Imbau WNI Patuh
Ruhut Tantang Jokowi Berdebat
KPK: Tidak Ada yang Disembunyikan dari Boediono

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

6 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

1 hari lalu

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

Polres Prabumulih sudah melakukan penyelidikan soal dugaan malpraktik seorang bidan yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

7 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

13 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

14 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

23 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

40 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

41 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya