Bantah Survei, PKS Jaring Figur untuk Capres 2014  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 25 November 2013 16:17 WIB

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera membantah hasil survei yang menyebutkan organisasi politik Islam bakal kesulitan mencalonkan figurnya dalam pemilihan presiden 2014. Partai berlambang bulan sabit kembar itu sendiri telah melakukan penjaringan figur yang bakal bertarung dalam perhelatan politik tersebut.

"Kami sedang evaluasi 20 nama," kata Indra, politikus PKS, di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 25 November 2013.

Figur tersebut, kata Indra, di antaranya Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Anis Matta, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Penjaringan calon dilakukan dengan mewajibkan seluruh kader PKS memilih calonnya masing-masing.

"Pemilihan internal kami lakukan di seluruh daerah mulai pekan ini. Hasilnya akan ditentukan oleh Dewan Syuro PKS," ujar dia.

Dalam siginya, Lembaga Survei Nasional menilai tokoh partai Islam tak sanggup menandingi popularitas calon presiden dari partai nasionalis. Surveinya menunjukkan penerimaan publik rendah terhadap kinerja partai Islam lantaran terlibat kasus korupsi, kurang peduli terhadap masalah rakyat, konservatif, serta tidak adanya tokoh kuat. Partai Islam dinilai hanya mampu melahirkan sosok yang layak sebagai calon wakil presiden.

Tapi, Indra menegaskan, kasus korupsi tidak hanya didera oleh partai Islam, tetapi juga nasionalis. Oleh karena itu, kasus korupsi dianggap tidak bisa dijadikan tolok ukur. "Dari segi jumlah kasus juga bisa dihitung berapa orang partai Islam terlibat dan tidak," ujar dia.

Islam, kata Indra, adalah agama yang dianut mayoritas bangsa Indonesia. Dengan demikian, tokoh-tokoh Islam dianggap memiliki modal yang besar untuk ikut berpartisipasi sebagai calon presiden 2014. "PKS sendiri akan menentukan siapa capresnya setelah pemilihan legislatif," katanya.

TRI SUHARMAN

Terpopuler

SBY Pernah Diperingatkan Waspadai Yusril
Ini Tingkah Jokowi Diteriakin, 'Nyapres Pak!'
Farhat: Menabrak, Dosa AQJ Tak Akan Habis
Survei: Tokoh Islam Tak Mampu Saingi Jokowi

Berita terkait

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

46 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

54 hari lalu

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

PKS DKI Jakarta mengucapkan terima kasih kepada warga Jakarta usai unggul dalam perolehan suara Pemilu DPR dan DPRD.

Baca Selengkapnya

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

54 hari lalu

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

Putusan Majelis Syura bakal menjadi acuan PKS dalam mengusung calon Gubernur di Pilkada DKI 2024. Nama Anies, Hidayat Nur Wahid dan Mardani potensial.

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

5 Maret 2024

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

Ambang batas parlemen diputuskan MK pekan ini, apa itu sebenarnya dan apa dasar aturannya? Bagaimana tanggapan Hidyat Nur Wahid?

Baca Selengkapnya

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

4 Maret 2024

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

Hidayat Nur Wahid mengatakan MK perlu memerintahkan DPR dan pemerintah mengoreksi presidential threshold sebelum Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

2 Maret 2024

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

1 Maret 2024

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama

27 Februari 2024

Pro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama

Perdebatan rancangan KUA untuk pernikahan semua agama yang diajukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ini pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

KUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim

26 Februari 2024

KUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim

Usulan KUA untuk semua agama akan memberatkan warga non-Muslim yang akan menikah, karena KUA identik dengan warga beragama Islam.

Baca Selengkapnya

RUU DKJ Sebut Gubernur Ditunjuk Presiden, Tito Karnavian hingga Anies Baswedan Menolak

8 Desember 2023

RUU DKJ Sebut Gubernur Ditunjuk Presiden, Tito Karnavian hingga Anies Baswedan Menolak

RUU DKJ menyebutkan bahwa Gubernur ditunjuk Presiden tal melalui Pilkada seperti biasanya. Tito Karnavian hingga Anies Baswedan menolak.

Baca Selengkapnya