Keluarga Korban Heran dengan Aksi Mogok Dokter  

Reporter

Rabu, 20 November 2013 07:08 WIB

Dengan membawa spanduk dan poster, para dokter yang tergabung dalam Dokter Indonesia Bersatu berdemo di depan Istana Negara, Jakarta (20/05). Aksi ini untuk menuntut perubahan sistem kesehatan nasional. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban malpraktek di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, merasa heran dengan aksi solidaritas para dokter se-Indonesia mendukung dr Dewa Ayu Sasiary SpOG. Dokter Ayu adalah terdakwa kasus malpraktek terhadap Julia Fransiska Makatey, 25 tahun, pada 2010 lalu.

Yulin Mahengkeng, ibu Fransiska, menilai aksi tersebut justru bisa membangun opini sesat kasus malpraktek yang dilakukan para dokter. Ia menganggap ada upaya menggiring opini publik bahwa para dokter tidak bersalah apabila melakukan pembiaran terhadap pasien.

"Bagaimana mereka itu tidak salah. Anak saya masuk rumah sakit jam 7 pagi dan sudah dijelaskan perlu untuk dioperasi karena telah pecah ketuban. Para dokter (dokter Ayu cs) baru menanganinya jam 10 malam karena melihat kondisi anak saya yang sudah sangat kepayahan. Bahkan operasinya pun tak kami ketahui," kata Yulin.

Yulin mengatakan jika aksi demo para dokter yang disertai mogok ini seolah-olah meniadakan cara para dokter yang melakukan tindakan pembiaran kepada pasien yang sudah kepayahan tapi tak punya uang.

"Padahal waktu itu kami sudah menjamin semua barang emas kami, bahkan adik saya sudah berjanji datang dari kampung untuk membawa uang. Tapi mereka tetap membiarkan anak saya. Anak saya sudah sangat kepayahan baru mereka tangani. Apakah ini tindakan benar dari dokter?" tanya Yulin kembali.

Sebelumnya, seluruh dokter di Sulawesi Utara melakukan mogok praktek selama tiga hari. Tak hanya itu, seluruh dokter di Indonesia pun melakukan hal yang serupa.

Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulut Dr dr Taufik Pasiak MKes MPd mengatakan, aksi ini merupakan solidaritas terhadap kolega sesama dokter yang dinilai tak dilindungi profesinya, yang justru berjasa untuk menolong orang.

ISA ANSHAR JUSUF

Berita terkait

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

50 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

59 hari lalu

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

3 Maret 2024

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

IDI peringatkan potensi peningkatan kasus demam berdarah hingga di musim pancaroba

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

3 Januari 2024

Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

Rokok elektrik mulai dikenai pajak pada 1 Januari 2024. Apa bahaya dan efek samping memakai rokok elektrik bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

KPU Akan Memilih Petugas KPPS Berusia Maksimal 50 Tahun

12 Oktober 2023

KPU Akan Memilih Petugas KPPS Berusia Maksimal 50 Tahun

Ketua KPU Hasyim Asyari mengatakan mitigasi kematian pada petugas KPPS akan menjadi perhatian KPU. Terutama bukan berusia 50 tahun ke atas.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Lukas Enembe Ganggu Kenyamanan Tahanan Lain dan Tak Disiplin Konsumsi Obat

5 Agustus 2023

KPK Sebut Lukas Enembe Ganggu Kenyamanan Tahanan Lain dan Tak Disiplin Konsumsi Obat

KPK menerima surat dari tahanan lain yang mengeluhkan keberadaan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Saran IDI untuk Cegah Kasus Bullying Dokter Residen

24 Juli 2023

Saran IDI untuk Cegah Kasus Bullying Dokter Residen

Praktik perundungan atau bullying dokter residen sudah puluhan tahun tidak pernah berani diungkapkan.

Baca Selengkapnya