Sensor Bencana Merapi Bekerja Sendiri-sendiri  

Reporter

Selasa, 19 November 2013 17:34 WIB

Gunung Merapi di Klaten, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peneliti bencana dari Fakultas Teknik UGM, Wahyu Wilopok, menyarankan pembangunan sistem yang memadukan seluruh informasi yang didapat dari sensor pemantauan bencana di sekitar lereng Gunung Merapi. Pembangunan itu mendesak karena berkaitan dengan bencana sekunder, seperti banjir bandang atau banjir lahar dingin.

"Material sisa erupsi yang bisa memicu banjir lahar dingin masih 40 juta meter kubik," kata dia, Selasa, 19 November 2013.

Wahyu mengatakan, selama ini sebenarnya sudah banyak sensor pemantau kondisi hulu sejumlah sungai di lereng Merapi. Namun, data dari beragam sensor pendeteksi debit air dan aliran material di hulu sejumlah sungai, serta pergerakan material sisa erupsi, belum terpadukan.

Dia menyarankan, ada tambahan sensor bergelombang ultrasonik di hulu yang menghasilkan data valid. "Tim dari Fakultas Teknik UGM sudah merancang alat itu, tapi baru digunakan di sekitar areal penambangan milik Pertamina," kata dia.

Ketua Jurusan Teknik Fisika UGM, Profesor Sunarno, mengingatkan publik agar memantau peningkatan debit air di hulu sejumlah sungai di lereng Merapi. Caranya, bisa dengan mengakses saluran frekuensi radio milik Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).

Profesor Sunarno yang juga merupakan Ketua ORARI DIY itu mengatakan, informasi curah hujan sudah direkam sensor yang dipasang tim riset gabungan Laboratorium Sensor dan Sistem Telekontrol, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik UGM dan ORARI DIY di puncak Merapi. "Bisa diakses masyarakat di saluran frekuensi 144.100 Mhz," kata dia.

Sensor itu berupa tabung, berisi semacam timbangan yang bisa bergerak ke kiri dan kanan ketika hujan turun. Begitu curah hujan di puncak Merapi mencapai tinggi maksimal, timbangan itu berhenti bergerak dalam posisi sejajar. "Akan terdengar alarm dengan nada tinggi. Kalau sudah begitu, yang di areal bawah harus bersiap," ujar dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Terpopuler
KPK Beri Isyarat Ratu Atut Terseret Kasus Korupsi
Menlu Tarik Dubes Indonesia di Australia
Diperiksa KPK 17 Jam, Kasir Suami Airin Pucat
Kicauan Lengkap SBY di Twitter Soal Penyadapan

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

17 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

32 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

34 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

43 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

58 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

58 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya