Mengapa Telepon Ani SBY Ikut Disadap Australia?  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 18 November 2013 15:54 WIB

Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Canberra - Intelijen Australia menyadap telepon pribadi Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan lingkaran dekat SBY. Tak hanya sejumlah menteri, dokumen yang dibocorkan mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, juga menyebut penyadapan dilakukan juga pada telepon Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Fail Ani berserta lingkaran dekat Presiden SBY dikumpulkan dalam dokumen berlabel Top Secret.

Harian Sydney Morning Herald memiliki alasan tersendiri untuk mengaitkan mengapa Ani Yudhoyono juga menjadi sasaran penyadapan. Media ini merujuk pada informasi intelijen yang bocor sebelumnya, yang diunggah di situs Wikileaks.

Dalam situs WikiLeaks pada 2007, Ani disebut oleh diplomat AS sebagai "kabinet nomor satu". Ani SBY disebut memperluas pengaruhnya di dalam Istana dan tampil sebagai penasihat pribadi Presiden.

"Ibu Negara mampu mengarahkan Presiden terkait pandangan dan perspektif kebijakan yang dipilihnya," tulis laporan itu. Masih mengutip Wikileaks, Sydney Morning Herald menulis, "Pendapat Ani adalah satu-satunya yang paling penting."

Selain itu, pada saat penyadapan dilakukan, Ani SBY dianggap sebagai calon kuat Partai Demokrat untuk menggantikan SBY sebagai Presiden Republik Indonesia berikutnya.

Bocoran dokumen Edward Snowden juga mengungkapkan intelijen Australia
menggunakan segala cara untuk mengumpulkan data intelijen dari Indonesia, termasuk menyadap telepon SBY.

Dokumen yang juga diperoleh ABC News dan The Guardian Australia, yang berasal dari bocoran US National Security Agency, menunjukkan Australia mencoba menyadap percakapan telepon Presiden SBY dan pembantunya pada 2009.

Target pengintaian intelijen Australia juga termasuk tokoh lingkaran dekat Presiden selain Ibu Negara Kristiani Herawati Yudhoyono adalah Wakil Presiden Boediono, eks Wakil Presiden Jusuf Kalla, juru bicara Presiden, dan para menteri.

Nama-nama lain yang tercantum dalam dokumen adalah Andi Mallarangeng, Hatta Rajasa, Sri Mulyani, Widodo Adi Sucipto, dan Sofyan Djalil. (baca: Ini Daftar Pejabat yang Disadap Australia)

Masuknya Ani SBY dalam daftar menyadapan membuat anggota parlemen Australia, Scott Ludlam, geleng-geleng kepala. "Apakah kita serius untuk percaya bahwa Presiden Indonesia, istrinya, dan tim kepemimpinannya merupakan ancaman keamanan nasional bagi Australia?" katanya.

Ia meminta investigasi atas penyadapan ini untuk mengevaluasi kinerja badan intelijen negara itu.


SMH | TRIP B


Berita terkait
Australia Sadap Telepon Presiden SBY 15 Hari
Menteri Pertahanan Australia Hindari Pers
Rapat DPR dengan Dubes AS soal Penyadapan Batal
SBY Minta BIN Klarifikasi Adanya Penyadapan

Berita terkait

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

59 hari lalu

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

59 hari lalu

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

Tak Bisa Lupakan Yogyakarta, SBY Ungkap Sederet Kenangan Manis Bersama Mendiang Istri

20 Januari 2024

Tak Bisa Lupakan Yogyakarta, SBY Ungkap Sederet Kenangan Manis Bersama Mendiang Istri

SBY sambangi Yogyakarta, mengaku menginap di daerah pengungsian bersama Ani Yudhoyono tiap Gunung Merapi meletus.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Polwan Peringati HUT Ke-75 Ziarah ke TMP Kalibata hingga Napak Tilas di Bukittingi

23 Agustus 2023

Polwan Peringati HUT Ke-75 Ziarah ke TMP Kalibata hingga Napak Tilas di Bukittingi

Memperingati hari jadi Polisi Wanita yang ke-75, Polwan melakukan ziarah ke TMP Kalibata, Jakarta Selatan hingga napak tilas ke Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

SBY Kenang Masa Menjadi Presiden: Tidak Mudah, Tapi Berkah

18 Agustus 2023

SBY Kenang Masa Menjadi Presiden: Tidak Mudah, Tapi Berkah

SBY bercerita dalam 10 tahun masa kepemimpinannya, ia tidak mau meninggalkan atau melanggar konstitusi serta hukum dan etika.

Baca Selengkapnya

Buka Museum dan Galeri di Pacitan, SBY: Untuk Raih Cita-cita Besar Tak Ada Jalan Lunak

17 Agustus 2023

Buka Museum dan Galeri di Pacitan, SBY: Untuk Raih Cita-cita Besar Tak Ada Jalan Lunak

Museum ini menampilkan cerita masa muda SBY di Pacitan sebagai abdi negara, serta koleksi seni miliknya bersama sang istri Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

AHY Tiba di Pacitan, Bakal Resmikan Museum dan Galeri SBY-Ani di Hari Kemerdekaan

16 Agustus 2023

AHY Tiba di Pacitan, Bakal Resmikan Museum dan Galeri SBY-Ani di Hari Kemerdekaan

AHY bersama Annisa Pohan telah tiba di Pacitan sejak Selasa malam untuk meresmikan Museum dan Galeri SBY-Ani pada 17 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.

Baca Selengkapnya

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance

Baca Selengkapnya