Situs Biting di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Foto: Facebook.
TEMPO.CO, Surabaya - Mansur Hidayat, aktivis penentang perusakan Situs Biting, peninggalan Kerajaan Majapahit Timur di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang menerima penghargaan Bung Tomo Award. Penghargaan bagi “pahlawan-pahlawan” Jawa Timur tersebut diterima Mansur di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat, 15 November 2013.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada Mansur yang juga merupakan Ketua Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPMT). Acara penganugerahan Bung Tomo Award juga dihadiri putra dan istri Bung Tomo, yakni Bambang Sulistomo dan Sulistina serta 13 nomine Bung Tomo Award.
Sekretaris MPPMT, Lutfiati, mengatakan bahwa Mansur mendapat penghargaan BTA untuk kategori seni budaya. Tiga orang lainnya yang juga memperoleh penghargaan serupa adalah K.H. Rafiudin asal Sumenep untuk kategori sosial, Mohammad Rothmianto asal Magetan untuk kategori pendidikan, serta Achmad Guntur untuk kategori lingkungan hidup.
Bung Tomo Award 2013 ini merupakan acara yang ketiga sejak pertama kali diadakan pada 2011. Menurut Lutfi, Mansur selama ini bersikap konsisten dalam mengawal upaya penyelamatan dan pelestarian kawasan Situs Biting. "Dia dianggap telah ikut berupaya menanamkan nilai kejuangan, kepahlawanan, dan kebangsaan," kata Lutfiati, Ahad, 17 November 2013.
"Dia juga berusaha keras memperkenalkan keberadaan sejarah lokal Lumajang serta tokoh Arya Wiraraja yang selama ini dilupakan dan tidak pernah ditulis dalam pentas sejarah Lumajang," ujarnya.
Situs Biting merupakan situs bersejarah yang diyakini sebagai peninggalan zaman Majapahit. Situs ini memiliki luas sekitar 135 hektare. Terdapat tembok besar sepanjang 8 hingga 10 kilometer dengan ketebalan sekitar 2,1 meter yang mengelilingi kawasan situs ini. Dalam beberapa penggalian yang dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta, ditemukan pecahan gerabah dan tembikar dari abad 14 hingga 15. Keberadaan situs ini kini terancam oleh keberadaan perumahan nasional.
Mansur mempelopori pendirian MPPMT. Di organisasi ini, dia menjadi ketua dengan anggota para mahasiswa. Mereka saat ini getol mengadvokasi keberadaan situs tersebut.