Penetapan Tersangka Bupati Rina Dinilai Janggal  

Reporter

Kamis, 14 November 2013 16:38 WIB

Bupati Karang Anyar, Rina Iriani S.R. TEMPO/Usman Iskandar

TEMPO.CO, Karanganyar - Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah hari ini, Kamis, 14 November 2013, mengumumkan Bupati Karanganyar, Rina Iriani, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek perumahan Griya Lawu Asri di Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. Rina diduga menikmati uang korupsi sebesar Rp 11,1 miliar.

Pengacara Rina, Rudy Alfonso, menilai penetapan kliennya sebagai tersangka itu janggal. “Karena dalam kasus tersebut sudah ada vonis yang inkracht (berkekuatan hukum tetap),” kata dia ketika dihubungi Tempo, hari ini.

”Perkara itu sudah disidangkan, ada putusan yang menyatakan pegawai koperasi bersalah,” dia melanjutkan.

Dalam vonis yang berkekuatan hukum tetap tersebut, dia mengatakan, Rina sama sekali tidak disebut dalam vonis terdakwa, yaitu Handoko Mulyono, Fransiska Rianasari, maupun Tony Iwan Haryono.

Dia mengakui nama Rina sempat disebut dalam dakwaan dan tuntutan jaksa penuntut umum. “Tapi saat vonis tidak ada yang menyatakan Rina terlibat korupsi,” katanya.


Dia mengatakan biasanya dalam putusan hakim ada Pasal 55 ayat 1 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, yang menyatakan seseorang terlibat korupsi, turut serta, atau memerintahkan korupsi. “Faktanya, dalam putusan hakim, tidak ada tentang turut serta,” kata Rudy.

Dia mempertanyakan dasar Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah menetapkan Rina sebagai tersangka. Sebab, dalam kasus yang sudah divonis dengan berkekuatan hukum tetap, Rina dinyatakan tidak terlibat. “Kecuali kalau ditetapkan tersangka di kasus lain,” katanya.

Soal kehadiran Rina jika dipanggil sebagai tersangka, dia mengaku belum bisa memutuskan. “Akan kami lihat dulu,” ujarnya.

Sebelumnya, Rina diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah pada 9 April 2013 di rumah pribadinya. Penyidik mendatangi Rina karena yang bersangkutan mangkir ketika dipanggil untuk diperiksa di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah pada 3 dan 8 April 2013.

UKKY PRIMARTANTYO


Berita Terpopuler:
Ahmad Dhani Mengaku Bangkrut Gara-gara Kasus AQJ
Dahlan: Marzuki Alie Minta Teuku Bagus Dipecat
Cerita Ganjar tentang Gubernur 'Bodoh'
Nazar: Uangnya Anas Triliunan Rupiah
Kisah Heroik TNI Damaikan Tentara Libanon-Israel
Atut, 'Ratu Banten' yang Hobi Pelesir




Advertising
Advertising

Berita terkait

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

16 Desember 2022

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani

Baca Selengkapnya

Terlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti

7 November 2017

Terlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberhentikan Fahmi Zulfikar, anggota DPRD DKI yang terlibat korupsi UPS.

Baca Selengkapnya

Kasus UPS, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim  

21 Juni 2016

Kasus UPS, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim  

Penyidik mengkonfirmasi sistem pelaporan anggaran kasus UPS kepada Ahok.

Baca Selengkapnya

Korupsi UPS, Polisi Tahan Firmansyah, Mantan Anggota Dewan

9 Juni 2016

Korupsi UPS, Polisi Tahan Firmansyah, Mantan Anggota Dewan

Polisi tak mendapat sinyal keterlibatan Ahok dan Lulung dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Kasus UPS, Badan Reserse dan Kriminal Panggil Lulung Lagi  

15 Maret 2016

Kasus UPS, Badan Reserse dan Kriminal Panggil Lulung Lagi  

Lulung menganggap kasus UPS sudah selesai.

Baca Selengkapnya

Alex Usman Divonis 6 Tahun, Ahok: Koruptor Harus Dimiskinkan  

11 Maret 2016

Alex Usman Divonis 6 Tahun, Ahok: Koruptor Harus Dimiskinkan  

Pelaku akan tertekan, begitu juga keluarga, hingga nanti pelaku dan semua turunannya menjadi stres.

Baca Selengkapnya

Korupsi UPS, Alex Usman Dituntut 7 Tahun Penjara

3 Maret 2016

Korupsi UPS, Alex Usman Dituntut 7 Tahun Penjara

Alex juga dituntut membayar denda pidana Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Sita Berkas dari Ruang Kerja Ketua DPRD DKI

3 Maret 2016

Bareskrim Sita Berkas dari Ruang Kerja Ketua DPRD DKI

Selain melihat berkas, polisi juga membuka data mantan Ketua DPRD terdahulu

Baca Selengkapnya

Kasus UPS, Bareskrim Periksa Ruang Kerja Ketua DPRD DKI  

3 Maret 2016

Kasus UPS, Bareskrim Periksa Ruang Kerja Ketua DPRD DKI  

Prasetyo membenarkan bahwa pemeriksaan kali ini untuk menindaklanjuti kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).

Baca Selengkapnya

Ruang Ferial Sofyan Ikut Digeledah Penyidik Bareskrim

3 Maret 2016

Ruang Ferial Sofyan Ikut Digeledah Penyidik Bareskrim

Penyidik masih mengumpulkan barang bukti terkait dengan kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).

Baca Selengkapnya