SBY Harus Klarifikasi Deportasi WNI kepada Xanana Gusmao

Reporter

Editor

Selasa, 14 Desember 2004 18:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Usman Hamid mengatakan, permasalahan deportasi warga negara Indonesia dari Timor Leste harus menjadi salah satu prioritas pembicaraan dalam pertemuan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono dengan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao hari ini, Selasa (14/12) di Istana Tampak Semiring, Bali. Menurutnya, SBY harus mengklarifikasi berbagai informasi yang berkembang seputar masalah deportasi kemarin, sehingga ditemukan jalan keluar terhadap masalah itu. "Karena masalah itu kan sudah lama," katanya ketika dihubungi Tempo, Selasa (14/12). Hal yang harus dilakukan kedua belah pihak adalah pembenahan masalah aset, repatriasi, dan lainnya.Kendati demikian, menurut Hamid, hal paling mendasar yang harus dilakukan SBY adalah menegaskan komitmen dan posisinya terkait proses hukum terhadap berbagai pelanggaran hak asasi manusia di Timor Leste. Menurutnya, saat ini seluruh pelaku telah dibebaskan termasuk yang sedang mengajukan kasasi. Artinya, tidak ada sama sekali pelaku yang memperoleh hukuman. Sedangkan, para korban pelanggaran pun belum memperoleh perlakuan yang adil. Selama ini, menurut dia, sebenarnya pelanggaran HAM berat di Timor Leste (Timor Timur kala itu) yang didasarkan pada Undang-Undang No. 26/2000 tentang Pengadilan HAM telah terbukti. Hanya, mereka yang didakwa bukanlah orang yang seharusnya bertanggungjawab. Artinya, "Muncul satu pertanyaan siapa yang bertangungjawab?" ucapnya.Hamid menambahkan, pernah ada billateral legal cooperation (kerjasama bilateral dibidang hukum) yang pernah dibuat pada 1999 antara pemerintah Indonesia dengan pemerintahan sementara Timor Leste. Hanya, perjanjian itu tidak efektif. Padahal, penting untuk membantu kedua negara dalam menyelesaikan pelanggaran HAM .Dia menambahkan, dalam perjanjian itu, kedua pihak diwajibkan saling membantu, terutama dalam hal menghadirkan pelaku, saksi dan orang yang bertanggungjawab ke persidangan. Menurut Hamid, perjanjian itu perlu ditinjau kembali, sehingga prospek penegakan hukum dapat berjalan.Hamid menilai, ketidakefektifan perjanjian tersebut karena adannya faktor politik dengan tidak diakuinya perjanjian itu oleh Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. Menurutnya, satu sisi, pemerintahan Abdurrahman Wahid menunjukkan keinginannya mengikatkan diri dalam perjanjian itu. Namun, di sisi lain, ada sentimen politik yang ingin menghindari agar orang Indonesia tidak terkena yurisdiksi Timor Leste. "Sampai sekarang perjanjian itu tidak jelas bagaimana ujungnya," ujarnya.Dia menyayangkan mengendapnya perjanjian tersebut. Padahal, menurut Hamid, perjanjian itu dilakukan resmi antara dua belah pihak. Oleh karena itu, Hamid menilai, pertemuan itu merupakan peluang SBY memberikan harapan bagi korban pelanggaran HAM untuk memperoleh keadilan. Ewo Raswa

Berita terkait

Jokowi Sebut RI Komitmen Dukung Keanggotaan Penuh Timor Leste di ASEAN

26 Januari 2024

Jokowi Sebut RI Komitmen Dukung Keanggotaan Penuh Timor Leste di ASEAN

Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia komitmen untuk terus mendukung keanggotaan Timor Leste di blok Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Xanana Gusmao Harap Hubungan Timor Leste dengan Pengganti Jokowi Tetap Baik

26 Januari 2024

Xanana Gusmao Harap Hubungan Timor Leste dengan Pengganti Jokowi Tetap Baik

Timor Leste, menurut Xanana Gusmao, bekerja sangat baik dengan pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Xanana Sepakat Kebut Negosiasi Perbatasan Darat RI-Timor Leste

26 Januari 2024

Jokowi dan Xanana Sepakat Kebut Negosiasi Perbatasan Darat RI-Timor Leste

Xanana Gusmao melakukan kunjungan kenegaraan pertama ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat dan berdialog dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Saat PM Xanana Gusmao Cium Tangan Menlu Retno Marsudi di Istana Bogor

26 Januari 2024

Saat PM Xanana Gusmao Cium Tangan Menlu Retno Marsudi di Istana Bogor

Presiden Jokowi dan Xanana Gusmao akan mengadakan pertemuan bilateral di Ruang Oval Istana Kepresidenan Bogor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan PM Timor Leste Xanana Gusmao

26 Januari 2024

Jokowi Terima Kunjungan PM Timor Leste Xanana Gusmao

Jokowi dan Xanana melakukan penanaman pohon merawan (Hope Odorata) bersama di halaman belakang Istana Bogor.

Baca Selengkapnya

Ramos Horta: Tidak Ada Kerja Sama Militer Timor Leste - Cina, Australia dan Indonesia Bisa Tidur Tenang

29 September 2023

Ramos Horta: Tidak Ada Kerja Sama Militer Timor Leste - Cina, Australia dan Indonesia Bisa Tidur Tenang

Presiden Jose Ramos-Horta mengatakan Timor Leste belum membahas kerja sama militer dengan Cina, sehingga Indonesia dan Australia bisa tidur tenang

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Hun Manet dan Xanana Gusmao Pertama Kali di KTT ASEAN

5 September 2023

Jokowi Sambut Hun Manet dan Xanana Gusmao Pertama Kali di KTT ASEAN

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Perdana Menteri Xanana Gusmao untuk pertama kali perdalam KTT ASEAN di Jakarta

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim hingga Hun Manet, Para Pemimpin ASEAN Mulai Berdatangan ke Jakarta

4 September 2023

Anwar Ibrahim hingga Hun Manet, Para Pemimpin ASEAN Mulai Berdatangan ke Jakarta

Para pemimpin perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara mulai berdatangan ke Jakarta untuk KTT ASEAN yang akan dimulai Selasa, 5 September 2023.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu PM Kamboja hingga Timor Leste jelang KTT ASEAN

4 September 2023

Jokowi Bertemu PM Kamboja hingga Timor Leste jelang KTT ASEAN

Presiden Jokowi menerima kunjungan pemimpin negara tetangga seperti PM Kamboja Hun Manet dan PM Timor Leste Xanana Gusmao jelang KTT ASEAN pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kurikulum Bahasa Indonesia Diuji Coba di Sekolah Timor Leste

3 Agustus 2023

Kurikulum Bahasa Indonesia Diuji Coba di Sekolah Timor Leste

KBRI Dili melakukan uji coba pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia untuk sekolah-sekolah di Timor Leste.

Baca Selengkapnya