Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie menjawab pertanyaan Wartawan saat tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (22/10). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR Marzuki Alie merasa aneh kenapa dirinya disebut menerima sogokan dalam proyek pembangunan gedung DPR. Marzuki mengatakan, justru dirinyalah yang membongkar dugaan sogokan itu pada awal proyek. "Justru saya yang bongkar," kata Marzuki di kompleks gedung DPR, Jakarta, Senin, 11 November 2013.
Namun, kendati mengaku tahu ada sogokan di balik proyek itu, Marzuki enggan menyebut siapa-siapa yang terlibat. Marzuki mengklaim, turunnya nilai proyek yang sebelumnya bernilai Rp 1,8 triliun menjadi Rp 1,16 triliun merupakan andil besarnya. "Setelah saya turun tangan, nilai proyeknya bisa turun," kata Marzuki.
Selain Marzuki, majalah Tempo juga menyebut Anas Urbaningrum juga kecipratan Rp 500 juta dalam proyek gedung setinggi 36 lantai itu. Politikus Partai Gerindra, Pius Lustrilanang, juga disebut kebagian Rp 1,5 miliar pada 2010.
Sumber Tempo menyebutkan, kendati akhirnya proyek itu batal lantaran ditentang banyak pihak, uang miliaran rupiah sudah kadung ditebar ke beberapa politikus di Senayan. PT Adhi Karya, calon peserta tender, disebut telah mengalirkan Rp 21 miliar ke beberapa politikus.