Dipaksa Pindah, Pengungsi Syiah Menolak

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 10 November 2013 21:23 WIB

Sejumlah warga Syiah bersama harta bendanya menunggu untuk di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Ribuan warga dan ulama menuntut warga Syiah dipindahkan dari Madura. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Sidoarjo - Sekitar 100 pasukan gabungan TNI dan Polri mendatangi rumah susun Pasar Puspa Agro Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo yang menjadi tempat penampungan pengungsi Syiah Madura. Kedatangan pasukan itu dilakukan untuk mendesak pengungsi pindah ke asrama haji Sukolilo, Surabaya. Rencana pemindahan itu gagal para pengungsi menolak.


"Kami menolak karena katanya dia sana kami akan diberikan pencerahan, tapi tidak jelas seperti apa programnya," kata pemimpin Syiah Sampang, Iklil Almilal, Ahad 10 November 2013. Menurut Iklil, mereka hanya ingin dikembalikan ke kampung halaman di Madura. Karena itu mereka meminta pemerintah memberikan jaminan keselamatan berupa menjaga kampung Syiah selama 24 jam.

Zain, salah seorang pengungsi Syiah, mengatakan rencana pemindahan pengungsi itu dijalankan atas gagasan Kementrian Agama Jawa Timur. Dia melihat sejumlah pegawai dari Kementrian dan pejabat kepolisian datang ke lokasi pengungsian sekitar pukul 09.00. "Awalnya, dikabarkan Bupati Sidoarjo mau kujungan," ujar Zain.

Namun pejabat yang ditunggu tidak kunjung muncul. Sekitar pukul 12.00, barulah ada kejelasan. Orang-orang dari Kementrian meminta pengungsi dipindah ke asrama haji Sukolilo Surabaya. Tujuannya, pengungsi akan dipertemukan dengan ulama, kiai, dan tokoh masyarakat sebelum dipulangkan ke Nangkernang. "Di Sukolilo kami diminta taubat dulu, kembali ke Sunni, baru boleh pulang Madura, ya jelas kami menolak," kata Zaini.


Koordinator Kontras Surabaya, Andy Irfan, membenarkan perkataan Zaini. "Tapi tidak sampai ada pemaksaan atau kekerasan," katanya. Menurut Andy, prosedur pemulangan bertahap yang digagas tim Kemenag adalah sebagian pengungsi dipindah ke Sukolilo untuk diisolasi selama 10 hari. Selama itu, kata dia, pengungsi akan dipertemukan dengan kiai dan tokoh Sampang. "Rusunawa dianggap tidak steril, karena sering didatangi orang dari luar untuk dihasut," ujarnya.

Sejak 20 Juni lalu, pengungsi Syiah hidup di rusun Puspa Agro setelah direlokasi dari GOR Sampang. Mereka terpaksa mengungsi setelah kampung yang mereka huni diserang kaum Sunni.


Iklil juga berharap agar ajaran Syiah tidak dilarang berkembang di Sampang. Jaminan keamanan yang dimaksud Iklil bukan menjaga kampung Syiah selama 24 jam. Namun, penegak hukum segera memproses pelaku tindak perusakan dan provokator. "Syiah bukan aliran sesat. Pemerintah harus memberikan jaminan kebebasan bagi kami," ujarnya.

Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo, Ajun Komisaris Besar Marjuki, menampik ada penggusuran paksa sebagian pengunsi Syiah. Sayangnya, ia enggan menjelaskan rinci soal isu penggusuran oleh aparat kepolisian. "Tidak ada, Mas. Pengungsi masih tetap di Puspa Agro," kata AKBP Marjuki.

DIANANTA P. SUMEDI | MUSTHOFA BISRI


Berita Terkait:
Gugatan Warga Syiah Sampang Ditolak MK
Inilah Isi Piagam Perdamaian Syiah Sampang
Peneken Islah Sunni-Syiah Sampang Diinterogasi
Menteri Agama: Warga Syiah Sampang Pasti Pulang


Advertising
Advertising

Berita terkait

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

20 Februari 2018

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

Pilkada Sampang diikuti tiga pasangan calon.

Baca Selengkapnya

Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

24 Mei 2017

Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

Pemkab Sampang menjamin warga Syiah yang mengungsi di Sidoarjo bisa menggunakan hak suaranya dalam pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

12 Oktober 2016

Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

"Sudah kewajiban kami melindungi. Jika ada yang nekad membubarkan,
akan berhadapan dengan kami,"kata Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji.

Baca Selengkapnya

Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

11 Oktober 2016

Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

Hasil mediasi disepakati bahwa perayaan Hari Asyura di Kendari dihentikan.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

11 Oktober 2016

Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mengelar mediasi membahas polemik soal rencana peringatan Asyuro.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

9 Oktober 2016

Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

Sebelumnya, beberapa orang yang mengatasnamakan diri Forum Umat Islam mendatangi Polda Jawa Tengah menolak kegiatan kaum Syiah.

Baca Selengkapnya

Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

7 September 2016

Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

Komisi Nasional Perempuan mendesak pemerintah segera memenuhi hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya mereka.

Baca Selengkapnya

Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

17 Agustus 2016

Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

Pengungsi Syiah merasa masih mengalami diskriminasi karena tinggal di tempat pengungsian sejak 2012.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

19 Januari 2016

Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

Wali Kota Bogor dinilai melanggar undang-undang ketika melarang warganya yang menganut Syiah merayakan hari besar agamanya.

Baca Selengkapnya

MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

11 Desember 2015

MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

"Kami dituduh menodai agama, meresahkan masyarakat, tapi tidak ada buktinya."

Baca Selengkapnya