Ratusan Pekerja Seks Dolly Ikuti Upacara Hari Pahlawan

Reporter

Minggu, 10 November 2013 14:58 WIB

Seorang petugas membersihkan makam di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, (9/11). Berbagai persiapan dilakukan untuk upacara peringatan Hari Pahlawan yang jatuh 10 November. TEMPO/Tony H

TEMPO.CO, Surabaya--Para pekerja seks di kawasan Dolly nampaknya tidak ingin ketinggalan memperingati Hari Pahlawan, Ahad, 10 November 2013. Mereka menggelar upacara dengan mengenakan topeng Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.


Panitia peringatan Hari Pahlawan, Anis mengatakan ada sekitar 300 pekerja seks gang Dolly yang mengikuti upacara ini. Selain mengikuti upacara, mereka menggelar tumpengan sebagai refleksi Hari Pahlawan. "Kami ingin menunjukkan nilai-nilai kepahlawanan bisa tumbuh di mana saja," kata Anis, yang juga aktivis Paguyuban Pekerja Lokalisasi (PPL), kepada Tempo.

Para pekerja komersial dengan khidmat mengikuti upacara. Selain topeng, ada pula yang mengenakan masker agar terhindar dari bidikan kamera para wartawan. Seusai upacara, mereka mendapat suguhan hiburan musik dangdut sambil berjoget bersama warga setempat.

Menurut Anis, kegiatan peringatan Hari Pahlawan ini menangkal berita negatif yang sering kali ditujukan kepada komunitas lokalisasi. Apalagi, pemerintah daerah sedang gencar menutup lokalisasi. Padahal, kata Anis, penutupan lokalisasi bukan solusi untuk mengentaskan warga dari kemiskinan. Pemerintah dianggap tidak serius menuntaskan persoalan prostitusi.

Pemerintah, kata Anis, seharusnya terlebih dulu melakukan analisis lingkungan dan sosial untuk menggali potensi lokal para mantan pekerja seks. Mereka hanya diberikan bekal pelatihan, tapi ternyata tidak bisa dimanfaatkan ketika kembali ke daerah.

"Mereka dilatih salon, menjahit, memasak, manik-manik, tapi ternyata tidak bisa dipakai di daerah asal mereka," kata Anis.

Anis, yang juga penasihat Komunitas Pemuda Independen, menilai pemerintah seakan menghilangkan kewajiban untuk menutup lokalisasi. Walhasil, nasib warga yang bergantung pada aktivitas di lokalisasi, seperti pedagang kaki lima, tukang becak, dan buruh cuci, luput dari perhatian. "Kami meminta pemerintah berpikir ulang. Biarkan lokalisasi ini tetap hidup," ujarnya.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

43 hari lalu

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

43 hari lalu

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

13 Oktober 2023

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

1 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.

Baca Selengkapnya

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

30 September 2023

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini

Baca Selengkapnya

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

27 September 2023

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam

Baca Selengkapnya

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

20 September 2023

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.

Baca Selengkapnya

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

20 September 2023

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

Sebanyak 35 personel gabungan menertibkan indekos yang diduga menjadi sarang prostitusi online di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu.

Baca Selengkapnya