Beras Raskin Dicampur Kerikil di Madura

Reporter

Sabtu, 9 November 2013 16:47 WIB

Fahmi ALi TEMPO

TEMPO.CO, Sampang - Puluhan massa yang menamakan diri Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Sampang, mendatangi kantor Bulog Rayon Sampang, Sabtu 9 November 2013. Mereka memprotes ditemukannya bantuan beras untuk masyarakat miskin (raskin) tidak layak konsumsi di tengah warga di Kecamatan Pangarengan dan Kedungdung.

"Warga melapor ke kami, bahwa beras yang mereka tidak layak konsumsi," kata Ketua Himapesa, Syamsul Arifin.Tidak layak konsumsi, kata dia, karena selain berasnya berwarna kekuningan, sebagian bercampur kerikil.

Menurut Syamsul, tidak hanya sekali, warga di Pangarengan dan Kedungdung mengaku menerima raskin aking hampir setiap pendistribusian. "Kenapa kok masih bisa disalurkan? Bulog harus tanggung jawab," katanya.

Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Kepala Sub Drive Bulog Madura, Prayitno tidak membantah atau membenarkan. Dia mengatakan hanya akan segera menindaklanjuti dengan mendistribusikan beras pengganti yang layak konsumsi. "Akan kami ganti, karena kami juga tidak tega melihat kenyataan itu," katanya.

Prayitno berjanji Bulog Sampang akan lebih selektif lagi dalam menyalurkan beras ke masyarakat. "Terima kasih sudah diingatkan," katanya.

MUSTHOFA BISRI

Terpopuler
Tamu Tengah Malam di Rumah Hakim Vica
Pengamat: Aburizal Takut Jokowi Nyapres
Saksi: Istri Piyu Tabrak Rumah Adiguna
Jokowi: Biar Orang Kapok Masuk Busway

Berita terkait

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

20 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

2 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

11 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

12 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

12 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

12 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

14 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya