Menurut Heriyanto, Kepala Bagian Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi, membenarkan bahwa nama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Chasan di paspor tanpa memakai nama Ratu dan identitas kebangsawanan Banten. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menuding ada pihak-pihak yang sengaja ingin menjatuhkan dirinya dari kursi Gubernur Banten. Tidak hanya itu, Atut juga protes atas pemberitaan media yang selama ini seolah menyudutkannya.
"Betapa kejamnya hukuman media dan sejumlah orang yang memanfaatkan momentum tahun politik ini untuk mengambil kekuasaan di Provinsi Banten," kata Atut saat menghadiri peringatan tahun baru Islam 1 Muharam 1435 Hijriah di halaman Masjid Raya Al Bantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3), Rabu, 6 November 2013.
Menurut Atut, saat ini banyak pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan untuk merebut kekuasaan di pemerintahan. Padahal, kata Atut, sejauh ini ia bersama aparatur di Pemprov Banten telah berjuang mati-matian melakukan pembenahaan di segala aspek.
Secara khusus, Atut pun meminta kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) di Banten agar membuat suasana kondusif supaya tidak terjadi kekacauan. "Saya senantiasa menyadari apa yang menimpa diri saya, adik saya, sebagai cobaan. Saya menghormati proses hukum dan penegak hukum menjalankan tugasnya. Tapi saya juga punya hak sebagai warga negara, hak asasi manusia, tidak dihukum oleh opini media," tegas Atut.