Aktivis Tolak Tambang dari Puncak Gunung Agung

Reporter

Rabu, 6 November 2013 15:18 WIB

REUTERS/Neil Chatterjee

TEMPO.CO, Banyuwangi - Dua aktivis lingkungan dari Banyuwangi's Forum for Environmental Learning (BaFFEL), Ari Restu dan Edy Prayitno, menggelar aksi penolakan tambang emas dari puncak gunung. Keduanya mendaki Gunung Agung, Bali, dan membentangkan sebuah spanduk bertuliskan Hey world, safe Banyuwangi and Tumpang Pitu from gold minning.

Lokasi tambang yang dimaksud adalah pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur. "Ini sebagai wahana menyuarakan penolakan rencana eksploitasi emas di hutan lindung Gunung Tumpang Pitu," kata Ari dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Rabu, 6 November 2013.

Ari menjelaskan, mereka sampai di puncak Gunung Agung dengan ketinggian 3.124 meter di atas permukaan lalu pada Senin, 4 November 2013. Puncak gunung itu dituju karena dianggap pusat perhatian dunia. Ari dan Edy juga menggelar aksi di Kori Suci Gunung Agung, tempat persembahyangan umat Hindu, sehingga memancing perhatian wisatawan asing.

Selain itu, Ari menjelaskan, ada kesamaan antara Gunung Agung dan Gunung Tumpang Pitu, yakni sama-sama memiliki tempat ibadah yang disucikan umat Hindu. "Di Gunung Agung ada Kori Suci, di kaki Gunung Tumpang Pitu ada Pura Segara Tawang Alun,” ujarnya.

Aksi yang dilakukan Ari dan Edy sebagai bentuk kritik terhadap Pemerintah Banyuwangi yang dinilainya tertutup bila menyangkut eksploitasi emas. Padahal, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan BaFFEL, tercatat ada empat kali pertemuan tertutup yang dilakukan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, yang membahas isu kehutanan. "Bulan Mei ada dua kali pertemuan, Juli dan November masing-masing satu kali pertemuan," ucap Ari.

Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Holtikultura Banyuwangi Tatok Sugiyono membenarkan adanya pertemuan dengan pejabat dari Kementerian Kehutanan pada awal November. Namun pertemuan tersebut tidak membahas alih fungsi hutan lindung Gunung Tumpang Pitu.

"Pertemuan membahas tukar guling hutan di Pancer dan Grajagan," tutur Totok ketika dimintai konfirmasi pada Rabu, 6 November 2013.

Menurut Totok, pembahasan alih fungsi hutan lindung Tumpang Pitu seluas 1900 hektare menjadi hutan produksi sudah rampung. Saat ini hanya menunggu persetujuan Menteri Kehutanan. "Hanya hutan yang ada di Tumpang Pitu yang bisa dialihkan," kata Tatok.

Alih fungsi berkaitan dengan rencana eksploitasi penambangan emas oleh PT Bumi Suksesindo. Kandungan mineral emas di bawah hutan tersebut diklaim mencapai 1 miliar ton. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 70 triliun.

IKA NINGTYAS


Terpopuler
SBY Lempar Kemacetan ke Gubernur, Ini Kata Jokowi
Ibas Disebut Punya Tato, Ani SBY: Itu Fitnah Keji
Insiden Es Tebu Rombongan Golkar Riuh di Twitter
Gadis Virtual Sukses Deteksi Ribuan Pedofil


Berita terkait

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

13 jam lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

3 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

6 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

8 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

24 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

25 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

25 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

26 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

27 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

27 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya