Gara-gara Akil, Pengusaha Ini Bongkar Lemari

Reporter

Senin, 4 November 2013 13:28 WIB

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar memberi keterangan kepada Wartawan usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, (3/10). Akil Mochtar resmi menjadi tersangka dua kasus dugaan suap. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Indra Putra tidak pernah menyangka kongsi dagangnya tiga tahun lalu bakal membuat repot. Pengusaha asal Pekanbaru ini jadi sibuk setelah mitra bisnisnya--mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar--awal Oktober lalu ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena menerima suap.

“Saya terpaksa membongkar lemari mencari dokumen-dokumen kontrak dan bukti pengiriman uang,” kata Indra kepada Tempo, Rabu pekan lalu. (Baca Majalah Tempo edisi 4 November 2013 dalam laporan bertajuk "Dua Indra di Kantong Akil"). Urusan jadi makin rumit karena PT Quasar Inti Nusantara, perusahaan miliknya, telah dilego ke pihak lain pada 2011.

Di antara tumpukan dokumen lama, data yang paling dicari Indra adalah bukti transfer ke rekening CV Ratu Samagat senilai Rp 2 miliar tertanggal 11 Mei 2011. Berkutat selama dua hari, beruntung ia berhasil menemukan satu lembar slip pengiriman uang lewat Bank BCA dan dokumen kontrak penjualan batu bara.

Kegundahan Indra bermula saat namanya terpampang di media sebagai pengirim uang Rp 2 miliar ke CV Ratu Samagat, perusahaan milik Akil. Yang membuatnya lebih dagdigdug, namanya persis sama dengan nama kandidat Wakil Bupati Kampar dalam pemilihan kepala daerah November 2011. “Bisa-bisa saya dituduh memberi suap,” ujarnya. “Saya tidak kenal dengan calon itu, tidak pernah juga ikut pilkada.”

<!--more-->

Dalam pemilu kepala daerah itu, Indra Putra (calon wakil bupati) berpasangan dengan Hardiman (calon bupati). Keduanya menggugat Komisi Pemilihan Umum Daerah Kampar ke Mahkamah Konstitusi karena tidak diloloskan ikut pemilihan. Namun, gugatan ini kandas setelah majelis hakim, dengan Akil sebagai salah satu anggota, menolak permohonan calon dari jalur independen itu pada 10 November 2011.

Tanpa kontrak tertulis, kerja sama itu dimulai. Menurut Indra, Akil mengirim uang sesuai dengan jumlah batu bara yang diangkut. Besarnya Rp 150-200 juta sekali transfer. Pengirimnya bukan Akil sendiri, melainkan beberapa orang yang namanya tak lagi diingat Indra. Kerja sama berakhir pada Maret 2011, saat Indra menjual perusahaan miliknya, PT Quasar Inti Nusantara.

Dia kemudian melunasi kewajibannya kepada Akil, yang minta dana Rp 2 miliar itu dikirimkan ke rekening nomor 146.0098899888 milik CV Ratu Samagat di Bank Mandiri.

Sumber Tempo mengatakan kerja sama penempatan uang di pihak lain ditengarai menjadi modus Akil dalam mencuci uang hasil korupsi. Dalam kasus Indra, “Uang itu dikirimkan oleh orang yang kuat diduga tengah beperkara di Mahkamah Konstitusi.” Akil, lewat kuasa hukumnya, Tamsil Sjoekoer, mengaku tidak kenal dan tak pernah bertemu dengan Indra Putra. “Pak Akil juga tidak pernah berbisnis dengan dia,” ucap Tamsil.


SETRI YASRA | MARIA RITA HASUGIAN | SOETANA MONANG | SUBKHAN

Berita terkait

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 jam lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

6 jam lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

6 jam lalu

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

7 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

8 jam lalu

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

Hakim MK, Saldi Isra, melemparkan guyonan mengenai kekalahan Timnas Indonesia U-23 dalam sidang sengketa pileg hari ini.

Baca Selengkapnya

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

11 jam lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kelakar Saldi Isra saat Pemohon Absen di Sidang Sengketa Pileg: Nanti Kita Nyanyi Lagu Gugur Bunga

1 hari lalu

Kelakar Saldi Isra saat Pemohon Absen di Sidang Sengketa Pileg: Nanti Kita Nyanyi Lagu Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra berkelakar saat ada pemohon gugatan yang absen dalam sidang sengketa pileg hari ini.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut

PPP mengklaim adanya ribuan perpindahan suara ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III.

Baca Selengkapnya