Klan Chasan Diduga Punya Harta Seperempat Triliun

Reporter

Senin, 4 November 2013 12:35 WIB

Ibu tiri Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Heryani (kanan) menjabat sebagai wakil Bupati Pandeglang periode 2011-2016. Heryani merupakan isteri kelima Chasan Sochib, ayah Atut, ini berhasil memenangkan Pilkada Pandeglang ulangan pada Desember 2010 lalu. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Gubernur Banten Ratu Atut diduga memiliki kekayaan lebih dari seperempat triliun. Mengutip laporan utama majalah Tempo edisi 4 November bertajuk Atut & Co, dua periode menjabat Gubernur Banten plus Penjabat Gubernur pada 2005-2007, Atut melaporkan total hartanya Rp 42,9 miliar pada 2011 ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dalam laporan itu, Atut menyebutkan sebagian besar kekayaannya diperoleh dari hasil sendiri, terutama sebelum dia menjabat Wakil Gubernur Banten pada 2002.

Angka Rp 42,9 miliar itu belum ditambah dengan pundi-pundi suami dan anak-anaknya. Hikmat Tomet, suaminya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, memiliki harta Rp 32,99 miliar per 2010. Andika Hazrumy, putra sulung mereka yang jadi anggota Dewan Perwakilan Daerah, punya kekayaan Rp 19,8 miliar. Hampir separuh kekayaan pria kelahiran 1985 itu berbentuk kendaraan.

Di garasinya ada sembilan mobil, termasuk Toyota Lexus keluaran 2008 seharga Rp 2 miliar dan Mercedes-Benz produksi 2006 senilai Rp 1,8 miliar. Itu yang dilaporkan Andika ke KPK pada 2009.

<!--more-->

Putri Atut yang bukan penyelenggara negara, Andiara Aprilia, bukannya tak berharta. Sejumlah kekayaan Atut diatasnamakan anak keduanya itu. Rumah yang sehari-hari ditinggali Atut di Jalan Bhayangkara Nomor 51, Serang, dilaporkan Atut sebagai milik Andiara.

Rumah seluas 500 meter persegi dengan luas lahan 12.806 meter persegi itu ditaksir berharga Rp 2,5 miliar pada 2010. Dalam laporan kekayaannya, Atut menulis rumah itu diperoleh pada 2002.

Kekayaan klan Chasan Sochib, ayah Atut, tak cuma terkumpul di satu anak. Adik bungsu Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, punya kekayaan lebih melimpah. Sebagai pengusaha, Wawan memang tak perlu melaporkan hartanya ke komisi antikorupsi.

Namun istrinya, Airin Rachmi Diany, harus mendaftarkan hartanya karena menjabat Wali Kota Tangerang Selatan. Dalam laporannya ke KPK pada 2010, Airin menggabungkan hartanya dengan milik suaminya. Nilai totalnya Rp 103,9 miliar.

<!--more-->

Aset mereka paling besar terdapat pada tanah dan bangunan. Dalam laporan, Airin mengaku memiliki 102 petak lahan, terdiri atas tanah dan bangunan. Nilainya mencapai Rp 59,8 miliar, tersebar di Bandung, Bogor, Jakarta, Tangerang Selatan, hingga Serang.

Ia juga punya sejumlah unit apartemen, antara lain di Capital Residence, Jakarta, seharga Rp 2,4 miliar. Masyarakat Transparansi, pegiat antikorupsi di Banten, menyebut Chaeri juga punya apartemen di Singapura.

Ahli waris Chasan yang lain pun hidup berkecukupan. Tubagus Haerul Jaman, adik tiri Atut yang jadi Wali Kota Serang, punya harta senilai Rp 2,4 miliar pada 2008. Adik Haerul, Ratu Lilis Karyawati, dan suaminya, Aden Abdul Khaliq, ditaksir memiliki kekayaan Rp 14,5 miliar.

Adapun ibu tiri Atut, Heryani, punya aset hingga Rp 26,5 miliar. Heryani tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pandeglang.

<!--more-->

Dari 25 ahli waris Chasan, delapan di antaranya berkiprah di pemerintahan, sementara yang lainnya menempati jabatan politik lain. Jika dikumpulkan, total harta delapan orang itu sekitar seperempat triliun--dengan catatan jumlah itu hanya yang resmi mereka laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai pejabat publik.

Ratu Tatu Chasanah, adik Atut satu ibu, menyatakan kekayaan keluarganya terkumpul sejak dulu. Wakil Bupati Serang ini membantah keluarganya hidup bermewah-mewah. “Kami sudah sejak kecil dibesarkan dalam keluarga pengusaha,” ujar Tatu kepada Hadriani Pudjiarti dari Tempo, Jumat pekan lalu.

Menurut Tatu, sebelum menjadi pejabat negara, anak-anak Chasan sudah menjadi pengusaha. “Kami bukan gelandangan yang mendadak menikmati kekayaan ketika menjadi pejabat.” Tatu, 46 tahun, tercatat memiliki kekayaan Rp 9 miliar pada 2010.

Dalam kesempatan lain, Tatu membantah anggapan bahwa keluarganya membentuk dinasti politik. “Saya bingung dengan istilah ini karena kami sekeluarga mengikuti mekanisme demokrasi di sini,” tuturnya.

ANTONS | ANTON APRIANTO| HADRIANI P | MAYA NAWANGWULAN| SUBKHAN

Topik Terhangat
Roy Suryo Marah di Pesawat | Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo |

Berita Terpopuler
Dinasti Politik Pantura Rontok
Ratu Atut Belanja Barang Mewah di Eropa
LSI: Megawati Maju, Poros Tengah Bisa Gaet Jokowi
Wawan Disebut Angkat Office Boy Jadi Direktur
Ratu Atut Juga Belanja Barang Mewah di Jakarta









Advertising
Advertising







Berita terkait

Atut Chosiyah Akan Menjalani Sidang Vonis Kasus Alkes Hari Ini  

20 Juli 2017

Atut Chosiyah Akan Menjalani Sidang Vonis Kasus Alkes Hari Ini  

Sebelumnya, jaksa menuntut hakim agar menghukum Atut Chosiyah selama 8 tahun penjara dan denda Rp 250 juta.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Kasus Alkes Banten, Atut Chosiyah Menangis Minta Maaf

6 Juli 2017

Baca Pleidoi Kasus Alkes Banten, Atut Chosiyah Menangis Minta Maaf

Mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah, menangis tersedu-sedu ketika membacakan nota pleidoi di sidang korupsi pengadaan alat kesehatan Banten.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes Banten, Rano Karno Disebut Terima Rp 700 Juta  

16 Juni 2017

Korupsi Alkes Banten, Rano Karno Disebut Terima Rp 700 Juta  

Rano Karno, sewaktu menjabat Wakil Gubernur Banten, disebut memperoleh duit Rp 700 juta.

Baca Selengkapnya

Atut Chosiyah Dituntut 8 Tahun Penjara dalam Korupsi Alkes

16 Juni 2017

Atut Chosiyah Dituntut 8 Tahun Penjara dalam Korupsi Alkes

Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dituntut 8 tahun penjara dalam kasus korupsi alat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sidang Atut, Ustaz Haryono Mengaku 9 Kali Pimpin Istigasah

10 Mei 2017

Sidang Atut, Ustaz Haryono Mengaku 9 Kali Pimpin Istigasah

Ustaz Haryono mengaku sembilan kali mempimpin istigasah untuk mendoakan Atut Chosiyah.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Alkes, Adik Atut: Rano Karno Terima Rp 11 Miliar

12 April 2017

Sidang Korupsi Alkes, Adik Atut: Rano Karno Terima Rp 11 Miliar

Dalam sidang kasus korupsi alat kesehatan Provinsi Banten dengan terdakwa Atut Chosiyah, Wawan menyebut Rano Karno terima duit Rp 11 miliar.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Legowo, Banten Kembali Dipimpin Dinasti Atut  

5 April 2017

Rano Karno Legowo, Banten Kembali Dipimpin Dinasti Atut  

Mahkamah Konstitusi menolak gugatan pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief. Rano Karno mengatakan legowo. Banten kini dipimpin kembali dinasti Atut.

Baca Selengkapnya

Kolusi Merapuhkan Birokrasi

24 Maret 2017

Kolusi Merapuhkan Birokrasi

Sidang kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten yang menyeret mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah, sebagai terdakwa menegaskan adanya praktek politisasi birokrasi yang amat serius. Dalam sidang terungkap berbagai kesaksian bagaimana Atut dan keluarganya mampu mengatur birokrasi agar loyal dan tunduk kepada perintah mereka.

Baca Selengkapnya

Persidangan Atut, Saksi Kompak Mengaku Terima Duit Pelicin

22 Maret 2017

Persidangan Atut, Saksi Kompak Mengaku Terima Duit Pelicin

Sidang Atut, para saksi kompak mengaku menerima duit pelicin untuk mengatur proses lelang tender.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes Atut, Ketua Pengadaan Mengaku Diancam Kepala Dinas

22 Maret 2017

Korupsi Alkes Atut, Ketua Pengadaan Mengaku Diancam Kepala Dinas

Ketua panitia pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Rujukan Pemerintah Provinsi Banten 2012 mengaku diancam mantan Kepala Dinas Kesehatan.

Baca Selengkapnya