Mahasiswa Malaysia Dilarang Dengarkan Ceramah Anwar Ibrahim

Reporter

Editor

Kamis, 9 Desember 2004 17:28 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Malaysia dilarang mengikuti ceramah umum yang disampaikan mantan Perdana Menteri Malaysia Datuk Anwar Ibrahim, Kamis (9/12). Para mahasiswa UGM asal Malaysia itu, dihubungi per telepon oleh kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta yang melarang mereka hadir dalam acara tersebut. Meski sudah ada larangan, sebagian mahasiswa UGM asal Malaysia tampak nekad mendengarkan pidato Anwar Ibrahim yang mengupas soal demokrasi dan masyarakat madani. Anwar Ibrahim sendiri, memang menjadi pembicara dalam ceramah umum tentang masyarakat madani di Balai Senat UGM. Beberapa saat sebelum Anwar masuk ruangan Balai Senat, sebanyak 10 mahasiswa UGM asal Malaysia menemuinya di kantor Rektorat UGM. Mereka mengadu adanya ancaman dari Kedubes Malaysia yang melarang para mahasiswa mendengarkan ceramah Anwar Ibrahim.?Saya sangat prihatin dengan kondisi seperti ini. Para mahasiswa itu mengadu kepada saya dan Pak Rektor UGM bahwa mereka dilarang mengikuti ceramah saya. Bagi saya, tidak ada masalah dan sangat maklum jika para mahasiswa itu tidak ikut dalam acara ini. Sebab bisa jadi (kalau nekad ikut) akan mengancam masa depan mereka yang masih harus menyelesaikan pendidikan,? kata Anwar Ibrahim, usai memberi ceramah.Menurut Anwar, dari pengalamannya memang ada perbedaan perlakuan terhadap warga Malaysia. Bagi mahasiswa Malaysia yang belajar di Philipina atau Thailand, kata dia, larangan-larangan yang diberikan negara tidak seketat seperti yang dialami warga Malaysia yang belajar di Indonesia. Penyebabnya, kata Anwar, iklim demokrasi di Indonesia saat ini jauh lebih baik dibanding negara-negera tersebut sehingga dikhawatirkan bisa mempengaruhi para mahasiswa asal Malaysia.Sementara itu mahasiswa UGM asal Malaysia yang menolak disebut namanya mengatakan, dua hari sebelum kedatangan Anwar Ibrahim ke kampus UGM memang sempat ada telepon dari Kedubesnya. Isinya, kata dia, mereka dilarang mengikuti ceramah Anwar Ibrahim.Mahasiswa asal Malaysia itu menyatakan, bukan hanya dirinya saja yang dilarang mengikuti ceramah Anwar Ibrahim. Tetapi banyak mahasiswa Malaysia lainnya yang juga mendapat peringatan sama.Rektor UGM Prof Dr Sofian Efendi mengatakan, saat mendampingi Anwar memang sempat ditemui 10 mahasiswa asal Malaysia. Mereka mengeluh kepada Anwar soal intimidasi dari Kedubes jika mengikuti ceramah Anwar Ibrahim. ?Sebagian besar mahasiswa asal Malaysia yang belajar di UGM mendapat beasiswa dari negaranya. Wajar jika mereka takut untuk hadir dalam acara ini,? kata Sofian.Dijelaskan Sofian, saat ini tidak kurang dari 100 orang warga Malaysia yang sedang belajar di UGM. Sebagian besar, kata dia, mereka belajar di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi. ?Tapi ada juga yang belajar di Fakultas MIPA, Teknik dan Pertanian. Dan sebagian besar mereka mendapat beasiswa dari negaranya,? kata Sofian.Syaiful Amin?Tempo

Berita terkait

Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

27 hari lalu

Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

29 hari lalu

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Melawat ke Malaysia, Akan Bertemu PM Anwar Ibrahim

29 hari lalu

Prabowo Subianto Melawat ke Malaysia, Akan Bertemu PM Anwar Ibrahim

Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, tiba di Malaysia dan bertemu dengan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim di Putrajaya.

Baca Selengkapnya

PM Malaysia Anwar Ibrahim Ucapkan Selamat kepada Prabowo

43 hari lalu

PM Malaysia Anwar Ibrahim Ucapkan Selamat kepada Prabowo

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres) Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Malaysia Bela Dukungan terhadap Hamas dalam Lawatan ke Jerman

51 hari lalu

PM Malaysia Bela Dukungan terhadap Hamas dalam Lawatan ke Jerman

Berbicara pada konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, PM Anwar Ibrahim berulang kali ditanya tentang hubungan lama Malaysia dengan Hamas

Baca Selengkapnya

Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia

55 hari lalu

Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia

Pesawat MH370 itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 dan hingga kini jejaknya belum terlacak.

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AS Halangi Swiss, Malaysia Tolak Kapal Israel, Houthi Ancam AS

22 Desember 2023

Top 3 Dunia: AS Halangi Swiss, Malaysia Tolak Kapal Israel, Houthi Ancam AS

Top 3 Dunia, Kamis dibuka dengan upaya AS menghalangi rencana Swiss untuk menggelar Konferensi Konvensi Jenewa.

Baca Selengkapnya

Dukung Gaza, Pelabuhan Malaysia Tertutup untuk Kapal-kapal Israel

21 Desember 2023

Dukung Gaza, Pelabuhan Malaysia Tertutup untuk Kapal-kapal Israel

Anwar Ibrahim mengumumkan pihakya tidak akan mengizinkan kapal-kapal berbendera Israel atau kapal apapun itu atas nama Israel berlabuh di Malaysia

Baca Selengkapnya

Facebook dan TikTok Sensor Ribuan Konten di Malaysia, Anwar Ibrahim Kekang Kebebasan Berpendapat?

15 Desember 2023

Facebook dan TikTok Sensor Ribuan Konten di Malaysia, Anwar Ibrahim Kekang Kebebasan Berpendapat?

Facebook dan TikTok menyensor sejumlah besar postingan di Malaysia, PM Anwa Ibrahim dituding halangi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya