TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesia dan Malaysia sepakat terus melaksanakan patroli terkoordinasi di perairan Selat Malaka. Kesepakatan itu disampaikan Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Sri Mohamad Najib bin Tun Saji Abul Razak dan Panglima TNI Jendral Endriartono Sutarto dalam jumpa pers sidang ke-33 General Border Committee (GBC) Malaysia dan Indonesia, Kamis (9/12) di Jakarta. Malaysia maupun Indonesia melihat keamanan perairan Selat Malaka sangat penting karena membawa dimensi antar negara. ?Patroli terkoordinasi akan terus dilaksanakan dan kerja sama penyusunan kegiatan bersama terus ditingkatkan, agar menghasilkan keamanan dan keselamatan yang lebih baik di Selat Malaka,? ujar Najib yang juga menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia.Setelah patroli terkoordinasi dilaksanakan keamanan meningkat. Hal ini terlihat dari 20 kasus perompakan, hanya satu saja yang merupakan kasus serius. Karena itu, kata Razak, GBC akan segera merumuskan kategori yang tepat tentang kedudukan Selat Malaka sebagai kawasan strategis. Endriartono yang menjadi Ketua GBC mewakili Indonesia mengungkapkan dengan patroli terkoordinasi, Indonesia maupun Malaysia dapat mencegah adanya intervensi negara lain tanpa persetujuan negara-negara yang berdaulat terhadap wilayah perairan Selat Malaka. Selain itu, untuk mencegah terjadinya penyelundupan senjata maupun tindakan-tindakan yang dilakukan kelompok terorisme maupun separatisme. Pada kesempatan ini, Endriartono maupun Najib menyesalkan pandangan negara luar yang melihat Selat Malaka sebagai perairan yang tidak aman. ?Patroli terkoordinasi dapat menurunkan kejahatan pelanggaran laut,? ujar Endriartono. Tapi, dia belum bisa menyebutkan jumlah pasti penurunan itu.GBC adalah badan yang menangani keamanan di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia. Sidang pertama GBC berlangsung pada tahun 1972 di Parapat, Sumatera Utara. Sedangkan untuk GBC ke-34 akan diselenggarakan di Kuala Lumpur. GBC dibentuk sebagai tindak lanjut dari pemulihan hubungan kedua negara guna melancarkan operasi koordinasi terhadap gerombolan PGRS/Parku dan sisa G30S PKI, yang bergerak di sepanjang Kalimantan Barat dan Sarawak (Malaysia). Sunariah?Tempo