Komnas Perempuan Desak Pemerintah Berikan Layanan Kesehatan Warga Buyat

Reporter

Editor

Rabu, 8 Desember 2004 13:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendesak Pemerintah khususnya Departemen Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada warga Buyat. Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mengumumkan Teluk Buyat tercemar dan akan dilakukan proses hukum. "Yang paling penting adalah penanganan kemanusiaan secara konkret," kata Nunuk Prasetyo Murniati, Ketua sub Komisi Pemantauan Komnas Perempuan dalam jumpa pers di kantornya hari ini, Rabu (8/12). Tampak hadir di pertemuan tersebut, dokter Joserizal Jurnalis, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Commitee (MER-C) dan Anwar Stirman, warga Buyat. Konferensi pers ini juga dihadiri beberapa lembaga swadaya masyarakat yang punya perhatian terhadap kasus Buyat. Berdasarkan penemuan MER-C, pada 17-22 Agustus 2004 dari 182 penduduk yang diobati, 80 persennya adalah perempuan dan anak-anak. Mereka menderita berbagai jenis penyakit, seperti gangguan saluran pernafasan atas (41 kasus), neurologis yang ditandai kram dan lemas otot (31 kasus), benjolan (34 kasus), TBC paru-paru (22 kasus) dan penyakit kulit (14 kasus). Menurut Nunuk, penuntasan masalah kesehatan oleh Depkes dapat dilakukan dengan mengerahkan dokter dari tingkat nasional, serta menanggung seluruh biaya pengobatan. Selain itu, Pemda Sulawesi Utara harus bertanggung jawab terhadap pemulihan kesehatan warga Buyat dengan memberikan layanan sesuai dengan tingkat keseriusan penyakit. Pemerintah daerah tingkat I dan II perlu membangun kerja sama baik dengan organisasi masyarakat yang mendapingi warga Buyat.Selain itu, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Alwi Shihab, harus mendukung dan memantau kinerja Depkes dan Pemda guna menjamin pemulihan kembali kesehatan warga Buyat dalam waktu dekat. Selain itu, PT Newmont Minahasa Raya harus segera memenuhi janji kepada Komnas Perempuan untuk menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap komunitas sekitar wilayah operasinya, termasuk untuk pemulihan kesehatan warga, serta mengintegrasikan kerentanan khas perempuan dalam pelaksanaan CSR. Rencananya, hari ini, Komnas Perempuan bersama dengan warga Buyat akan bertemu dan menyampaikan masalah ke Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Kesehatan. Selain masalah kesehatan, warga Buyat juga siap direlokasi. Mereka mengaku sudah memiliki tempat di Desa Duminga, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Eworaswa

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

46 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya