Dinasti Banten, Korupsi Kesehatan, dan Gizi Buruk

Reporter

Jumat, 25 Oktober 2013 11:23 WIB

Menurut Heriyanto, Kepala Bagian Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi, membenarkan bahwa nama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Chasan di paspor tanpa memakai nama Ratu dan identitas kebangsawanan Banten. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan penyimpangan proyek kesehatan di wilayah Provinsi Banten meluas. BPK menemukan setidaknya tiga indikasi penyimpangan dalam pengadaan alat kesehatan yang nilainya mencapai Rp 30 miliar. Tak heran, angka gizi buruk tetap tinggi dan kondisi kesehatan anak di Banten memprihatinkan. (Baca juga: Dinasti Keluarga Atut & Kemiskinan di Banten)

Data Kementerian Kesehatan menyatakan, dengan jumlah 5.043 anak penderita gizi buruk pada 2012, Provinsi Banten menempati peringkat ketiga se-Indonesia sebagai daerah dengan jumlah penderita gizi buruk terbanyak. Penyebab gizi buruk di Banten antara lain adalah lemahnya daya beli masyarakat, penyakit saluran pernapasan akut, serta asupan makanan dan pola asuh orang tua lantaran pengetahuan tentang gizi yang terbatas.

Anggaran pemerintah Banten untuk penanganan gizi buruk terus ditambah dalam tiga tahun terakhir yakni, tahun 2010 sekitar Rp 2,5 miliar, meningkat pada 2011 menjadi Rp 5,4 miliar, dan meningkat lagi pada 2011 menjadi sekitar Rp 9,7 miliar. Namun, kasus gizi buruk di Banten tetap tinggi.

Seperti dikutip dari Bantennews, seorang anak bernama Saehul Umam, 2 tahun, warga Ciwedus, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, hanya mampu duduk dan berbaring akibat menderita gizi buruk. Padahal, anak lain seusianya sudah mampu berjalan dan bermain sebagaimana mestinya.

Ibunya, Umayah, 37, hanya pasrah melihat kondisi anaknya karena tak punya biaya untuk memeriksakannya ke rumah sakit. Dokter puskesmas menyatakan Saehul Umam menderita gizi buruk. Kondisi tubuh dan kaki Saehul Umam kurus dengan kepala membesar serta perut buncit sedari lahir.

Tak hanya persoalan gizi buruk, kondisi dan penanganan kesehatan balita secara umum di Banten terbilang memprihatinkan. Doni, balita berusia 5 tahun meninggal karena menderita kanker getah bening pada Sabtu, 19 Oktober 2013.

Orang tuanya berusaha mengobati Doni dengan mengandalkan dana relawan yang banyak digalang melalui media sosial. Padahal, rumah mereka berjarak sekitar 500 meter dari rumah Wali kota Serang Tubagus Haerul Jaman. "Belum pernah ada bantuan dari pemerintah meski kami pernah mengajukan," kata ayah Doni, Chaerudin.

Kasus gizi buruk dan kesehatan balita di Banten ini sangat kontras dengan temuan KPK di rumah adik Gubernur Banten, Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana. Ditangkapnya Wawan --panggilan Chaeri Wardana-- membuka berbagai kasus dugaan korupsi, termasuk di bidang kesehatan.

Jaringan bisnis keluarga Gubernur Atut dan Wawan merambah proyek alat kesehatan dan rumah sakit. Sejumlah perusahaan yang diduga terkait dengan Chaeri muncul sebagai pemenang lelang. (Lihat: 11 Kantor Bisnis Keluarga Ratu Atut)

YANDI

Berita Terkait
INFOGRAFIS Selingkuh Politik-Bisnis Dinasti Keluarga Atut
Dinasti Atut: Apapun Proyeknya, Wawan Muaranya
Tren Korupsi Banten, Temuan BPK: Main Proyek Nyawa
Suami Atut Stroke Tetap Nyaleg, Ini Kata Bawaslu

Berita terkait

Kontingen Banten Siap Ikuti Jumbara PMR Nasional IX 2023

28 Juni 2023

Kontingen Banten Siap Ikuti Jumbara PMR Nasional IX 2023

Sebanyak 75 peserta kontingen Banten telah mengikuti berbagai tahapan seleksi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Dinasti Politik Banten Bikin Rentan Hak Pemilih di Pemilu 2024

12 Mei 2023

Komnas HAM Sebut Dinasti Politik Banten Bikin Rentan Hak Pemilih di Pemilu 2024

Komnas HAM melakukan pemantauan pra pemilu untuk menemukan potensi kerawanan hilangnya hak warga negara dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Riwayat Sesar Ujung Kulon, Sesar Aktif Penyebab Gempa Banten

11 Mei 2023

Riwayat Sesar Ujung Kulon, Sesar Aktif Penyebab Gempa Banten

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa Banten kemarin dipicu aktivitas sesar aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

Pemkot Tangsel Klaim Kasus Stunting Terendah di Provinsi Banten

28 Januari 2023

Pemkot Tangsel Klaim Kasus Stunting Terendah di Provinsi Banten

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan pentingnya kepastian hukum bagi kelurahan untuk menjalankan peran dan kewenangan dalam melawan stunting.

Baca Selengkapnya

Sekjen Kemendagri Ingatkan Spirit Otonomi Daerah dalam Bingkai NKRI

5 Oktober 2022

Sekjen Kemendagri Ingatkan Spirit Otonomi Daerah dalam Bingkai NKRI

Setiap daerah diberikan kewenangan untuk mencapai kemandiriannya masing-masing dalam mewujudkan masyarakat yang madani.

Baca Selengkapnya

Selain Lukas Enembe, Inilah Daftar Gubernur yang Pernah Jadi Tersangka KPK

22 September 2022

Selain Lukas Enembe, Inilah Daftar Gubernur yang Pernah Jadi Tersangka KPK

Penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh KPK menambah daftar gubernur yang jadi tersangka.

Baca Selengkapnya

Mentan Dorong Banten Hasilkan Kedelai Lokal Berkualitas

15 September 2022

Mentan Dorong Banten Hasilkan Kedelai Lokal Berkualitas

Banten memiliki lahan yang subur dan bisa dilakukan penanaman kedelai secara besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Makin Tercekik Setelah Tarif Ojek Online Naik

8 September 2022

Makin Tercekik Setelah Tarif Ojek Online Naik

Pengemudi ojek online khawatir jumlah penumpang akan semakin berkurang setelah pemerintah menetapkan tarif ojek online baru pasca-kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional di Provinsi Banten Diklaim Siap untuk Mudik Lebaran 2022

12 April 2022

Jalan Nasional di Provinsi Banten Diklaim Siap untuk Mudik Lebaran 2022

Untuk persiapan Mudik Lebaran 2022, Pemprov Banten telah merampungkan pembangunan dua jembatan, yakni Jembatan Aria Wangsakara dan Ciberang.

Baca Selengkapnya

Pemprov Banten Rampungkan 2 Jembatan di Akhir Februari 2022

12 Februari 2022

Pemprov Banten Rampungkan 2 Jembatan di Akhir Februari 2022

Pemerintah Provinsi Banten menargetkan penyelesaian pembangunan dua jembatan di akhir Februari 2022.

Baca Selengkapnya