Warga berfoto di sekitar jembatan gantung Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi yang tidak terawat, Minggu (29/4). Kayu jembatan yang hilang, vandalisme, dan sampah menjadi pemandangan umum di kawasan yang dideklarasikan menjadi Hutan Kota Dunia pada Tunza International Children & Youth Conference On The Environment 2011 lalu. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung berencana menggelar sayembara publik untuk menata hutan kota Babakan Siliwangi. Sayembara dilakukan setelah PT Esa Gemilang Indah (EGI) menyerahkan perjanjian kerja sama Babakan Siliwangi kepada Pemkot Bandung pada 28 Oktober mendatang.
"Ada dua langkah untuk Babakan Siliwangi, pertama penyerahan kerja sama dulu. Setelah itu, jika sudah diserahkan perjanjiannya, kami bikin sayembara publik bagaimana Babakan Siliwangi didesain oleh warga untuk warga," kata dia, ketika ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung. Rabu, 23 Oktober 2013.
Setelah itu, menurut Ridwan, Pemkot Bandung akan membimbing warga untuk menjadikan Babakan Siliwangi sebagai ruang terbuka hijau dengan kualitas yang lebih baik. Hutan kota dengan luas sekitar 3,8 hektare itu, lanjutnya, tidak harus dipagari dan gelap. "Ide terbaik yang memenangi sayembara, akan diterapkan dalam penataan dan pengelolaan Babakan Siliwangi," ujar Ridwan.
Sebagai ruang terbuka hijau, aktivitas sosial di Babakan Siliwangi harus berlangsung hingga malam. Ridwan pun berencana akan membuat kelompok khusus yang mengelola hutan kota. "Nanti akan ada badan khusus yang mengelola Babakan Siliwangi," ujarnya.
Selain itu, Ridwan pun akan meminta masyarakat untuk menanam bunga-bunga di sepanjang Jalan Siliwangi. Dari berbagai perusahaan bisa digalang dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk beragam kegiatan masyarakat.
12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan
1 hari lalu
12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan
Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.