TEMPO.CO, Brebes - Penulis buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas, Ma’mun Murod Al Barbasy, mengajak mahasiswa menolak lupa terhadap status tersangka Anas. “Kalau perlu demo ke KPK, minta Anas agar segera ditangkap. Ini kasus besar,” kata Ma’mun ketika membedah bukunya di Pendopo Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu, 16 Oktober 2013.
KPK menetapkan bekas Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus dugaan pemberian dan janji dalam kaitan proyek Hambalang dan proyek lainnya sejak 22 Februari 2013. Hampir delapan bulan menjadi tersangka, Anas belum juga ditahan. “Sampai sekarang Anas belum diapa-apakan. Ini pertanyaan besar,” kata Ma’mun.
Ma’mun selama ini dikenal sebagai loyalis Anas. Bersamaan dengan lengsernya Anas dari kursi Ketua Umum PD, lelaki 40 tahun asal Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, itu turut didepak dari Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Ayah tiga anak itu kini aktif dalam Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), ormas yang dibentuk Anas.
Dari kumpulan status Facebook yang ia tulis sejak 2010, Ma’mun membuat buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas. Buku setebal 282 halaman yang diterbitkan pada Juli dan Agustus 2013 itu memuat 28 status yang menyoroti bermacam hal ihwal Anas Urbaningrum. Mulai dari proses terpilihnya Anas sebagai ketua umum hingga “pembersihan” loyalis Anas dari PD.
Pada halaman 88 buku yang diterbitkan dan diedarkan Pijar Ilmu Jakarta itu, Ma’mun menuliskan bahwa nilai proyek Hambalang tidak seberapa jika dibandingkan dengan kebijakan bail out Century. “Memang Anas Urbaningrum salah apa? Korupsi di Hambalang? KPK pun sampai saat ini belum membuat keputusan apa pun soal Anas Urbaningrum,” tulis Ma’mun di halaman 89.
Dalam bedah buku itu, panitia yang juga aktivis asal Brebes, Karno Roso, sempat menyinggung kesan marahnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika namanya disangkutkan dengan Bunda Putri dalam persidangan kasus korupsi kuota impor daging sapi. “Ketika ada persoalan personal, ia (SBY) marah. Tapi, soal kemiskinan, lumpur Lapindo, rasa empati SBY kurang,” kata dia.
DINDA LEO LISTY
Berita terkait
Syahrul Yasin Limpo Ditahan di Rutan KPK 20 Hari ke Depan, Ini Profil Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi
14 Oktober 2023
Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo resmi ditahan di Rutan KPK selama 20 hari sejak 13 Oktober. Ini Profil Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaHarga Jenis Tas dan Jam Tangan Mewah Koleksi Syahrul Yasin Limpo: Bisa Mencapai Ratusan Juta Rupiah
10 Oktober 2023
Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan sejumlah tas dan jam tangan mewah saat menggeledah rumah Syahrul Yasin Limpo. Berapa harganya?
Baca SelengkapnyaDemokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN
13 April 2023
Politikus Demokrat Herman Khaeron menilai pidato Anas Urbaningrum lebih cenderung mengarahkan pada politik persahabatan, alih-alih politik permusuhan.
Baca SelengkapnyaKPK Beberkan Peran 10 Tersangka Kasus Suap Pembangunan Jalur Kereta Api
13 April 2023
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK membeberkan peran dari 10 tersangka kasus suap pembangunan jalur kereta api.
Baca SelengkapnyaRektor: Ijazah Alumni yang Korupsi Bakal Ditarik
12 Desember 2022
Rektor Binus University Harjanto Prabowo mengatakan bahwa pihaknya akan menarik ijazah alumni dari kampus tersebut jika terlibat korupsi.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka Suap Lelang Jabatan, Bupati Bangkalan Ditahan di Rutan KPK
8 Desember 2022
Firli menjelaskan Bupati Bangkalan menerima uang suap Rp 5,3 miliar dalam kasus tersebut. Uang itu digunakan untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaCegah Korupsi Impor Pangan, KPK Minta Pemerintah Segera Kelarkan Neraca Komoditas
26 September 2022
KPK meminta agar pemerintah membenahi tata-kelola pangan dengan membuat neraca komoditas.
Baca SelengkapnyaHakim Agung Sudrajad Dimyati Tersangka Kasus Suap, Lihat Koleksi Mobilnya
23 September 2022
Berdasarkan data LHKPN, Hakim Agung Sudrajad Dimyati tercatat memiliki harta total Rp 10,7 miliar. Dia juga memiliki dua unit kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaPengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum
17 Maret 2021
Menpora Zainuddin Amali merespons kemungkinan Kawasan Olahraga Hambalang sebagai lokasi pemusatan latihan nasional.
Baca SelengkapnyaKPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...
21 Juli 2020
Pembangunan proyek Hambalang sebagai lokasi pelatnas sudah mendapat lampu hijau dari KPK untuk dilanjutkan, namun terkendala wabah Covid-19.
Baca Selengkapnya