Mantan Pejabat Dinkesos Poso Tersangka Korupsi Dana Pengungsi

Reporter

Editor

Kamis, 2 Desember 2004 14:38 WIB

TEMPO Interaktif, Palu: Mantan kepala Dinas Kesejahteraan Sosial kabupaten Poso, provinsi Sulawesi Tengah, Anwar M. Ali ditahan Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Sulteng, karena diduga telah menggelapkan dana bantuan kemanusiaan Poso sebesar lebih Rp 1 miliar. Ia juga ditetapkan sebagai tersangka atas penyalahgunaan dana kemanusiaan tersebut. "Saat ini mantan pejabat itu sudah resmi menjaditersangka, dan sedang dalam proses penyidikan," kataPjs direktur reserse dan Kriminal Polda Sulteng,Komisaris Besar Polisi (Kombes) M. Arif Rahim kepadaTempo di Palu, Kamis (2/12). Selain Anwar M Ali, pihaknya juga menahan dua oranglainnya, yaitu Elfies Lembah, juru bayar di DinasSosial Poso dan Jakobus Lumansik, Lurah Sayo,Kecamatan Poso Kota.Kombes Arif Rachim, mengatakan ketiga orang yangberkepentingan dengan urusan penyaluran dana pengungsiPoso itu, dijemput langsung Kapolda Sulteng, Brigadir Jenderal Aryanto Sutadi, Minggu (28/12) dengan menggunakan helikopter. Kemudian ketiganya dikawal tim penyidik Reskrim Polda Sulteng ke Palu.Dua bulan sebelumnya Anwar M. Ali dan Elfies Lembah sudah pernah ditahan Kejaksaan Negeri Poso dalam kasus sama. Namun beberapa hari kemudian ketiganya dibebaskan. Arif Rachim menjelaskan, total dana pengungsi yangharus didistribusi kepada korban kerusuhan Poso pada Agustus 2004, sekitar Rp 2,1 miliar. Namun, ternyata yang disalurkan hanya sekitar Rp 500 juta lebih sedikit. Artinya, menurut Direskrim, ada dana hilang sekitar Rp 1,6 miliar. "Dana sebesar itulah yang sedang kita selidiki. Mereka bawa ke mana uang itu. Mudah-mudahan dalam pemeriksaan ini akan terungkap," kata Arif Rachim.Pekan sebelumnya, polisi juga telah menahan dua oranglainnya, yaitu Andi Makkassau dan Ahmad Laparigi yangjuga diduga kuat ikut bersama-sama menggelapkan danapengungsi Poso. Tajwin Ibrahim, kuasa Hukum Jakobus Lumansik mengatakan, kliennya hanya menjadi korban dari masalahini. Sebab, dana yang seharusnya diterima untukpengungsi di Kelurahan Sayo, Poso Kota, lebih dari Rp800 juta. Namun, diterima oleh Jakobus Lumansik hanyalebih Rp 100 juta. "Jadi, sisanya yang Rp 700 juta itudiambil kembali Elfies Lembah, juru bayar DinasSosial Poso," kata Tajwin Ibrahim, yang juga TimPembela Korban Muslim Poso ini.Menurut Tajwin, saat penyerahan dana itu, Elfiesmembawa dana tunai lebih Rp 800 juta ke hadapan kliennya lengkap dengan dokumen berita acara penyerahan, tapi saat diterima uangnya hanya lebih Rp 100 juta. "Itu berarti klien saya tidak bersalah, sebab juru bayar telah ambil kembali Rp 700 juta. Sayangnya, tidak ada berita acara pengambilan kembali uang tersebut," kata Tajwin Ibrahim.Kepala Dinkesos Poso, Amirullah Sia meminta kepadapolisi mengusut seluruh kepala desa yang ada diKabupaten Poso. Permintaan itu, kata Amirullah Sia, yangbaru sebulan menjabat sebagai Kepala Dinkesos Poso,karena temuannya di lapangan menyebutkan sejumlahkepala desa yang ada di Poso ikut terlibat dalampenyalahgunaan dana Pengungsi. Di kecamatan Lage dan kecamatan Poso Pesisir kata diaditemukan ada warga yang menerima jaminan hidup(Jadup) dan bekal hidup sebanyak Rp 2,5 juta per KKternyata sudah dua kali menerima Jadup tersebut."Artinya ada warga yang dobel pembayarannya," katanya.Darlis - Tempo

Berita terkait

Dilaporkan ke KPK, Bupati Cianjur: Fokus Kerja Membantu Rakyat

27 Desember 2022

Dilaporkan ke KPK, Bupati Cianjur: Fokus Kerja Membantu Rakyat

Bupati Cianjur, Herman Suherman, menanggapi pelaporan dirinya dalam dugaan penyelewengan bantuan asing untuk gempa bumi Cianjur ke KPK

Baca Selengkapnya

Gandeng ACT Salurkan Daging Kurban, DKI: Sebatas Undangan

7 Juli 2022

Gandeng ACT Salurkan Daging Kurban, DKI: Sebatas Undangan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan kerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk penyaluran daging kurban tahun ini baru sebatas undangan.

Baca Selengkapnya

ACT Sering Kerja Sama dengan Pemprov DKI, Wagub: Selama Ini Tak Bermasalah

4 Juli 2022

ACT Sering Kerja Sama dengan Pemprov DKI, Wagub: Selama Ini Tak Bermasalah

Beberapa program ACT yang bekerja sama dengan Pemprov DKI di antaranya Jakarta Care Line, pendistribusian daging kurban, dan Wakaf UKM

Baca Selengkapnya

Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001

25 Februari 2022

Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001

Jusuf Kalla bercerita pembangunan PLTA di Poso, Sulawesi Tengah berawal pada tahun 2001 atau saat Poso diguncang konflik

Baca Selengkapnya

Diperiksa Dugaan Korupsi Bansos, Sylviana: Jalani Saja

19 Januari 2017

Diperiksa Dugaan Korupsi Bansos, Sylviana: Jalani Saja

Sylviana Murni menyatakan siap dating dan diperiksa polisi besok.

Baca Selengkapnya

Pemanggilan Sylviana, Mabes Polri: Tak Ada Unsur Politis

19 Januari 2017

Pemanggilan Sylviana, Mabes Polri: Tak Ada Unsur Politis

Pemanggilan cawagub DKI Jakarta Sylviana Murni terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dana bantuan sosial Pemprov DKI 2014 dan 2015.

Baca Selengkapnya

Jika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso

11 Oktober 2016

Jika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso

Program pengawalan kepada petani tersebut hanya untuk enam kecamatan di wilayah Poso Pesisir.

Baca Selengkapnya

Operasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono

10 Agustus 2016

Operasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono

Polri dan TNI belum akan menghentikan operasi Tinombala di Poso, Sulawei Tengah, sampai kelompok Santoso menyerahkan diri.

Baca Selengkapnya

16 Anak Buah Santoso Masih Jadi Buron

8 Agustus 2016

16 Anak Buah Santoso Masih Jadi Buron

Polisi menetapkan 16 DPO jaringan Mujahidi Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah.

Baca Selengkapnya

Intel Tinombala yang Ditembak Brimob Dimakamkan di Sulawesi Selatan

28 Juli 2016

Intel Tinombala yang Ditembak Brimob Dimakamkan di Sulawesi Selatan

Anggota intel Operasi Tinombala di Poso, Sersan Dua Muhammad Ilman, akan dimakamkan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Baca Selengkapnya