TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan percaya diri untuk memperoleh dukungan pemilih pada Pemilu Presiden 2014. Prabowo mengatakan, segmen pemilih potensial pemilihnya adalah pemilih pemula.
"Segmen yang paling besar adalah pemilih pertama," kata Prabowo saat berdiskusi di Kantor Redaksi Tempo, Kebayoran Lama, Rabu, 9 Oktober 2013. Menurut dia, segmen pemilih pemula inilah yang jumlahnya paling besar pada Pemilu 2014 mendatang.
Tak hanya pemilih pemula, Prabowo juga optimis pemilihnya berasal dari petani, pegawai dan pedagang pasar. Untuk segmen kelas menengah, Prabowo juga optimis bisa meraih dukungan dari kelas ini. Salah indikasinya, Prabowo menjadi politikus dengan penggemar paling banyak di jejaring sosial Facebook. Keluarga besar TNI? "Sebagian besar ke saya, terutama bintang satu ke bawah," kata dia. (Baca:Ini Strategi Gerindra Usung Prabowo Jadi Presiden)
Dia optimis, pemilih pemula mendekatinya karena pesan kampanye yang dia sampaikan khususnya bagaimana memanfaatkan produk dalam negeri. Dia mencontohkan, satu juta mobil dan 10 juta motor yang laku di Indonesia. Menurut dia, seharusnya Indonesia bisa merebut setidaknya 10 persen dari pangsa pasar ini. Dia mencontohkan Malaysia yang sudah bisa membuat mobil sejak 20 tahun yang lalu. "Saya tidak anti asing, masa nggak ada satu mobil buatan Indonesia," kata Prabowo.
Dia sendiri tak mempermasalahkan siapa yang menang dalam Pemilu 2014 mendatang. Menurut Prabowo, pemenang pemenang pemilu harus dihormati. Hanya saja, dia mewanti-wanti agar kualitas pemilu bisa diperbaiki. Dia mencontohkan kisruh daftar pemilih tetap yang berpotensi menjadi ajang kecurangan bagi peserta pemilu. "Kalau tidak (diperbaiki), berarti kita palsu semua," ujar dia. (Baca:PDIP Akui Ditunggangi Prabowo dan Gerindra)
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.