Ribuan Hektare Sawah di Subang Terancam Hilang  

Reporter

Kamis, 3 Oktober 2013 12:07 WIB

Lahan persawahan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Subang - Ribuan hektare areal persawahan teknis yang berada di wilayah Pantai Utara (Pantura) Subang, Jawa Barat, terancam hilang karena diincar untuk dialihfungsikan menjadi kawasan industri maupun perumahan.

“Ancaman alih fungsi lahan itu sudah semakin nyata,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Subang Hendrawan kepada Tempo, Kamis, 3 Oktober 2013.


Menurut Hendrawan, lokasi yang jadi incaran para investor berada di wilayah Kecamatan Pusakanagara, Pusakajaya, Legon Kulon dan Pamanukan. Luasnya sekitar 16 ribu hektare.

Calon investor maupun para calo tanah berlomba-lomba membujuk para pemilik sawah. Lahan mereka tergolong kurang produktif, terutama pada musim tanam gadu di musim kemarau panjang. Lahan persawahan tersebut selama ini selalu kekurangan pasokan air dari saluran induk Tarum Timur.


Tanaman padi di daerah tersebut selalu mengalami puso. Bahkan, ada yang tidak bisa diolah. Akibatnya, para petani mengalami kerugian Rp 475,2 miliar per musim panen, dengan asumsi 16 ribu hektare X 6,6 ton (rata-rata produksi gabah kering panen per hektare) X Rp 4.500 (harga GKP per kilo gram).

Hendrawan menjelaskan, untuk menyelamatkan areal persawahan teknis tersebut agar tidak dialihfungsikan, maka pemerintah pusat harus segera membangun sodetan di Sungai Cipunagara, sebagai sumber pengairan.


Pemerintah Kabupaten Subang maupun para petani di daerah tersebut, kata Hendrawan, sudah lama mengusulkannya kepada pemerintah pusat, khususnya kepada Kementerian Pekerjaan Umum. "Biayanya diperkirakan sekitar Rp 16 miliar.

Kepala Bidang Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Subang, Ismail, menjelaskan pihaknya sedang memproses pengajuan proyek pembangunan sudetan di sungai Cipunagara.


"Proposalnya sedang kami proses. Dalam waktu dekat segera disampaikan ke pihak Balai Besar Wilayah Singai (Citarum) untuk kemudian dibahas di Kementerian PU," ujar Ismail.

Salah seorang petani di Desa Kebon Danas Kecamatan Pusakajaya, Nandang, mengaku sudah beberapa kali didatangi para calo tanah. Dia diminta segera melepas sawahnya. "Kami masih mempertahankan sawah kami dengan harapan agar sodetan Sungai Cipunagara segera dibangun," ucapnya.

Namun, menurut Nandang, para petani terpaksa menjual sawahnya jika hingga tahun depan pembangunan sodetan Sungai Cipunagara tidak kunjung terealisasi.

NANANG SUTISNA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

3 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

7 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

9 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

9 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

10 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

11 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

44 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

53 hari lalu

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

Padi di Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep) terancam gagal panen. Musababnya , sawah para petani digenangi air setinggi dada orang dewasa.

Baca Selengkapnya