Simon Gunawan, Si Anak Tukang Servis Elektronik  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 1 Oktober 2013 15:24 WIB

Simon Gunawan Tanjaya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menjadwalkan pemeriksaan Simon Gunawan Tanjaya, petinggi di PT Kernel Oil Ltd Indonesia, pada Selasa, 1 Oktober 2013. Simon diperiksa sebagai tersangka terkait dengan kasus dugaan suap bekas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini.

Nama Simon meroket sejak KPK menangkap tangan Rudi dan pihak swasta Deviardi alias Ardi ditangkap penyidik KPK di Jalan Brawijaya VIII Nomor 30, Jakarta Selatan, Selasa malam, 13 Agustus 2013. Dari rumah Rudi, KPK menyita uang senilai US$ 400 ribu dan motor berkapasitas mesin besar merek BMW.

Dalam pengembangannya, KPK juga menyita uang US$ 90 ribu dan 127 ribu dolar Singapura. Uang itu diduga pemberian dari Simon. KPK kemudian menangkap Simon di Apartemen Mediterania, Jakarta Barat, sekitar pukul 24.00. Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Rudi dan Ardi diduga sebagai penerima suap dan Simon sebagai pemberi.

Namun, informasi mengenai sosok Simon nyaris tak terpublikasi. Sosok Simon masih terdengar asing, bahkan bagi masyarakat Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, kampung halaman Simon. Masyarakat Belitung baru mengetahui sosok pria kelahiran Tanjungpandan, 16 November 1977, itu ketika ia ditangkap KPK karena terlibat kasus suap Rudi Rubiandini.

Dari penelusuran, Simon bukan datang dari keluarga kaya. Sepuluh tahun lalu, Gunawan Tanjaya, ayah Simon, hanyalah tukang servis alat elektronik dan bekerja sebagai buruh harian. Tahun lalu, keluarga Simon menjual seluruh asetnya kepada keluarga Yongki karena akan pindah ke Jakarta. "Kami membeli rumah dan tanah Gunawan pada 2012," kata Cucu, istri Yongki, kepada Tempo, September lalu.

Hingga kini pun tagihan rekening listrik dan telepon masih atas nama Gunawan. Menurut Cucu, keluarganya membeli rumah dan tanah milik Gunawan melalui perantara bernama Aphin. Keluarga Cucu membeli tanah itu untuk membuka usaha mebel. "Saat akan kami tempati, banyak barang elektronik yang masih tersimpan. Barang-barang itu sudah dibuang," ujar dia.

SERVIO MARANDA

Topik Terhangat:
Edsus Lekra|
Senjata Penembak Polisi|Mobil Murah|Info Haji|Kontroversi Ruhut Sitompul

Berita Terpopuler:
Lusy Rahmawati Bahagia Diajak Konser Be3
Cher Bantah Membenci Madonna
NBC Batalkan Mini Seri Hillary Clinton
Polisi Belum Pastikan Kapan AQJ Diperiksa
Band Skid Row Konser di Tujuh Kota Indonesia

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

3 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

3 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya