Hasyim Muzadi Tinggalkan Rp 5,5 Miliar Untuk Pengurus Baru

Reporter

Editor

Senin, 29 November 2004 14:05 WIB

TEMPO Interaktif, Boyolali: Ketua Umum PB NU KH. Hasyim Muzadi berharap pengurus PB NU yang akan datang tidak lagi memiliki persoalan berat seperti yang dialaminya selama memimpin NU. Menurut Hasyim pada masa awal kepemimpinannya, dirinya disibukkan dengan berbagai permasalahan internal NU, diantaranya adalah lemahnya sisi manajemen karena lebih mengandalkan kultur tanpa struktur. Apalagi sebagian besar pengurus NU di wilayah dan cabang banyak yang tidak aktif. Mereka tidak memiliki kantor untuk berorganisasi. "Alhamdulillah, PBNU periode 1999 - 2004 memberikan sirkah (sumbangan) sebesar Rp 5.44.934.780, semoga saja dana itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pengurus PB NU selanjutnya karena saya tidak ingin PB NU yang akan datang mengalami masa-masa berat seperti yang saya alami," kata Hasyim ketika menyampaikan laporan pertanggungan jawab di depan peserta Muktamar NU ke-31 di Asrama Haji Donohudan Boyolali, (29/11).Dikatakan, untuk menjalankan organisasi Islam terbesar di tanah air tersebut, sangat tidak mudah. Dia menyebutkan dari sisi keuangan saja, PB NU membutuhkan uang yang tidak sedikit karena acara-acara internal PBNU dan kegiatan administrasi saja, setiap bulannya paling tidak dibutuhkan uang Rp 129 juta. "Belum lagi anggaran yang digunakan untuk mendanai kegiatan-kegiatan yang ditujukan bagi warga nahdliyin," kata dia.Menurut Hasyim, selama lima tahun memimpin PB NU, sebagian besar sumber daya PB NU lebih banyak disibukkan berbagai persoalan yang sebenarnya bukan menjadi keputusan muktamar yang harus dijalankan. Pada dua tahun awal kepemimpinannya, Hasyim mengatakan berada dalam situasi dilematis tatkala posisi mantan Ketua PB NU Abdurrahman Wahid yang kala itu menjadi Presiden diguncang aksi demonstrasi. "Ini membuah gerakan khittah NU dalam wilayah abu-abu," tukasnya.Dalam pidato pertanggungan jawaban yang disampaikan selama satu jam lebih itu, dia mengungkapkan selama lima tahun dia bersama seluruh pengurus telah bahu-membahu mengangkat harkat dan martabat NU di hadapan dunia internasional. Hasyim menyebut kepeloporan NU dalam Gerakan Moral Pemberantasan Korupsi bersama dengan organisasi keagamaan lainnya dan dalam gerakan moral melawan terorisme serta berbagai program lainnya. Hasyim juga menyatakan kebanggaannya bahwa PBNU sekarang ini lebih sering mengutus anggotanya ke luar negeri, terutama ke Timur Tengah. "Sehingga orang luar negeri mengenal betapa besarnya kualitas warga NU," katanya disambut tepuk gemuruh peserta Muktamar. Seperti ingin menjawab tudingan miring soal keuangan NU yang disampaikan para pengunjuk rasa di luar arena Muktamar selama penyampaian LPJ, Hasyim mengatakan tudingan tersebut tidak berdasar. Dia mengatakan laporan keuangan yang disusunnya tidak lah ngawur karena semua dapat dipertanggungjawabkan. Dia menjamin seluruh dana yang masuk ke kas PB NU adalah halallun thoyibun. Dia mengatakan sejumlah PW NU mendapatkan bantuan dana untuk pembangunan kantor bukan berasal dari kas PB NU. "Saya telpon sana-sini, dan alhamdulillah banyak yang membantu," kata dia. Di dalam laporan keuangan yang menjadi lampiran LPJ, disebutkan selama lima tahun, PB NU mendapatkan pemasukan Rp 8,9 miliar. Pemasukan terbesar diperoleh Ketua Umum PB Hasyim Muzadi mencapai Rp 4,7 miliar dan Bendaraha Umum Rp 3,3 miliar. Selebihnya pemasukan berasal dari sekretaris, Rp 112 juta dan lain-lain. Imron Rosyid - Tempo

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

14 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya