Ulil: Muktamar Harus Telurkan Ketentuan Tegas Soal Rangkap Jabatan

Reporter

Editor

Senin, 29 November 2004 01:04 WIB

TEMPO Interaktif, Boyolali: Cendekian muda NU, Ulil Abshar Abdalla mendesak agar pada muktamar ke-31 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali ini segera merumuskan ketentuan yang ketat tentang keterlibatan warga NU dalam politik praktis. Menurutnya, Pemilu 2004 telah menjadi pengalaman traumatik yang dialami NU sehingga berakibat timbulnya perpecahan atau friksi didalam internal NU. Dikatakan Ulil, seruan Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudz agar NU tidak terjebak pada politik praktis serta sudah saatnya NU menyapih sama sekali warga NU yang menggunakan hak politik praktisnya dengan cara menggariskan ketentuan-ketentuan yang ketat, harus didukung segenap warga NU. "Seruan beliau ini harus mendapat dukungan dari semua warga NU. Ini dilakukan agar tidak terjadi praktik terang-terangan atau terselubung dan membawa institusi NU untuk kepentingan politik praktis. Muktamar kali ini harus menelurkan aturan jelas seperti yang disebutkan KH Sahal," paparnya.Ulil menegaskan, harus ada keberanian moral dari para elit NU untuk merumuskan kembali dan memisahklan secara tegas, setelah warga NU menghadapi trauma pada Pilpres Pemilu 2004, yang menimbulkan perpecahan di dalam."Setelah peristiwa itu, elite NU seharusnya belajar. Kalau tidak ya kebangetan. Dulu aturannya adalah tidak boleh rangkap jabatan, antara pengurus NU dan pengurus orsospol. Sekarang harus lebih tegas misalnya tidak boleh terlibat dalam pencalonan untuk kedudukan politik. Entah itu pada level presiden, atau di tingkat daerah seperti gubernur, atau bupati. Kalau tidak ditegaskan pada muktamar ini, kapan lagi," ujarnya.Berdasarkan pengalaman pada Pemilu 2004, lanjut Ulil, orang-orang NU yang terlibat dalam pilpres lebih banyak pengaruh negatifnya. Mengutip serua KH Sahal, Ulil menekankan tidak ada sikap kenegarawanan warga NU yang masuk dalam politik praktis. "Atau jelasnya tidak ada adab politik dari mereka yang terjun ke politik praktis," tambahnya.Lebih jauh Ulil menginginkan agar NU saat ini segera melakukan reorientasi gerakan supaya NU fokus pada warganya dan bukan pada kaum elitnya. Setelah ada tradisi berdemokrasi, kesempatan berpolitik menjadi terbuka. NU harus kembali pada semangat gerakan sosial keagamaan. Sementara itu, kader NU yang juga seorang politisi, Slamet Effendy Yusuf juga menyambut baik seruan agar segera diputuskan ketentuan yang ketat bagi warga NU yang ingin terjun ke politik praktis. "Saya sangat setuju, ketentuan ketat itu segera diatur dalam AD/ART. Kalau sudah niat mengabdi pada NU, ya harus mundur dari parpol atau aktivitas politik praktis. Begitu pula sebaliknya kalau memang ingin terjun ke politik praktis ya juga harus mundur dari kepengurusan NU," tambahnya. Anas Syahirul/Syaiful Amin - Tempo

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya