Seorang pria berusaha memilah sampah plastik yang memenuhi pintu air di kawasan Bozem Morokrembangan, Surabaya, Jawa Timur (31/10). ANTARA/M Risyal Hidayat
TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan Pemerintah Kota Surabaya akan melibatkan pihak swasta dalam pengelolaan sampah di lokasi pembuangan sampah akhir (LPA) Benowo Surabaya.
"Kita tidak memiliki pengalaman dalam mengelola sampah, jadi harus melibatkan pihak luar," katanya kepada Tempo, di Balai Kota Surabaya, Jumat, 27 September 2013.
Menurut Risma, saat ini Pemkot Surabaya sudah membentuk tim yang terdiri dari kalangan akademisi dari Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, pakar ekonomi dan hukum, Badan Perencanaan Pembangunan, dan Kementerian Dalam Negeri.
Tim inilah, menurut Risma, yang bertugas mengurusi persoalan teknis dalam proses joint operation, seperti penentuan pemenang tender serta penentuan harga dalam pengelolaan sampah yang sudah terkumpul di LPA Benowo Surabaya.
Dalam kerja sama ini, menurut Risma, pemkot tidak mencari keuntungan. Baginya, yang terpenting ribuan ton sampah di LPA Benowo bisa diatasi dengan baik. "Coba kalian cek, di dunia tidak ada pengelolaan sampah itu untung," ujarnya.
Dikatakan oleh Risma, tidak gampang mengelola tempat pembuangan sampah akhir (TPA), banyak penentangan dari masyarakat yang hidup di sekitar TPA seperti di LPA Benowo. "Siapa yang mau rumahnya ditempati sampah, tidak ada yang mau," katanya.
Tahun 2013 ini pengelolaan sampah yang ditangani oleh PT Sumber Organik dengan anggaran sebesar RP 52 miliar, sementara pada 2014 naik menjadi Rp 62 miliar. "Nanti ini akan kita evaluasi lagi. Yang jelas mengelola sampah memang membutuhkan dana yang besar," ujarnya.
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.